Pemerintah Berencana Kurangi Pembangunan Pembangkit Listrik Akibat Imbas Pandemi

- 14 Januari 2021, 07:05 WIB
Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). /ebtke.esdm.go.id/Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Cianjurpedia.com - Pemerintah berencana mengurangi kapasitas pembangkit listrik yang akan dibangun dalam 10 tahun ke depan karena imbas pandemi Covid-19.

Kondisi pandemi membuat pemerintah lebih realistis pada proyek-proyek yang bisa dijalankan di masa mendatang, termasuk asumsi pertumbuhan pertumbuhan listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam jumpa pers secara daring pada Rabu 13 Januari 2021, menjelaskan pemerintah tengah membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2021-2030 di mana terdapat pengurangan kapasitas pembangkit listrik yang dibangun sekitar 15,5 Giga Watt (GW).

Baca Juga: Cuaca Buruk, Operasi SAR Sriwijaya Air Dihentikan Sementara

“Turunnya dari RUPTL periode lalu dengan (draf) RUPTL yang kita evaluasi itu 15,5 gigawatt, ada beberapa bagian yang program 35 GW (pembangkit 35 ribu WM),” katanya.

Rida menjelaskan sejak akhir Desember 2020, pihaknya telah disodori draf RUPTL 2021-2030 oleh PT PLN (Persero). Dari draf setebal 841 halaman, Rida mengaku telah melakukan diskusi dan klarifikasi dengan PLN dan melaporkannya secara berkala kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Rida mengakui pandemi Covid-19 cukup banyak mempengaruhi proyek pembangunan pembangkit listrik yang ada dalam RUPTL. Dampaknya bervariasi mulai dari pergeseran Commercial Operation Date (COD), penggantian dengan proyek lain seperti transmisi hingga relokasi proyek.

Baca Juga: Jadi Calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo Dapat Dukungan Internal

Dalam RUPTL 2021-2030, pemerintah menargetkan pertumbuhan listrik hanya di kisaran 4,9 persen, turun jauh dibandingkan target pertumbuhan listrik dalam RUPTL periode sebelumnya yang dipatok di angka 6,4 persen.

Halaman:

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah