Tahu Dan Tempe Alami Inflasi Imbas Kenaikan Harga Kedelai Dunia

- 4 Januari 2021, 21:58 WIB
Pengrajin tahu di kawasan Cibuntu, Kota Bandung,
Pengrajin tahu di kawasan Cibuntu, Kota Bandung, /Dok. Humas Pemkot Bandung/

Cianjurpedia.com - Kenaikan harga kedelai di pasar global berimbas pada produk kedelai yakni tahu dan tempe. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk olahan kedelai itu mengalami inflasi pada Desember 2020.

“Tahu mentah mengalami inflasi 0,06 persen dan tempe mengalami inflasi 0,05 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, Senin 4 Januari 2021.

Kendati mencatatkan inflasi secara bulanan pada Desember 2020, Setianto menilai dua produk olahan kedelai itu tidak signifikan memberi sumbangan terhadap inflasi secara nasional.

“Namun, kedua komoditas ini memberi andil kecil terhadap inflasi nasional,” imbuhnya.

Baca Juga: Ustaz Abu Bakar Ba’asyir Bebas, Polri Akan Pantau Pergerakannya

BPS mencatat inflasi bulanan pada Desember 2020 mencapai 0,45 persen, atau meningkat dibandingkan November 2020 mencapai 0,28 persen.

Sementara andil terbesar terhadap inflasi Desember 2020 menurut kelompok pengeluaran adalah makanan minuman dan tembakau sebesar 0,38 persen dengan inflasi mencapai 1,49 persen.

Kemudian, transportasi memberi andil mencapai 0,06 persen dengan inflasi Desember 2020 mencapai 0,46 persen dan penyediaan makanan dan minuman/restoran memberi andil 0,02 persen dengan inflasi pada Desember 2020 mencapai 0,27 persen.

Sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), harga kedelai saat ini melonjak menjadi Rp9.300 per kilogram, dari harga tiga bulan lalu pada kisaran Rp6.000-7.000 per kilogram.

Halaman:

Editor: Cecep Mahmud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x