Adab Buang Hajat dan Insya Allah Doanya Membuat Anda Sehat

23 Februari 2021, 05:02 WIB
Ilustrasi Kamar Mandi /pixabay

Cianjurpedia.com – Kebiasaab buang hajat baik buang air besar maupun buang air kecil merupakan salah satu kebutuhan manusia sekaligus merupakan anugerah dari Allah Subbhanahu Wa ta’alla.

Dengan karunia-Nya kita melakukan aktivitas buang hajat dengan izin Allah SWT memisahkan antara zat yang bermanfaat bagi tubuh kita  dan yang tidak bermanfaat.

Maka wajarlah kita sebagai hamba-hambanya untuk bersyukur dengan cara menta’ati segala aturan-Nya. Adapun adab buang hajat atau buang air besar yang dicontohkan Rasulullah sebagai berikut :

Baca Juga: Masjid Istiqlal Milad ke-43, Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Program New Istiqlal

1.Cari tempat yang jauh ketika akan membuang air besar

Saat akan kita akan buang air besar hendaknya memilih tempat yang tidak menggangu orang lain dengan bau busuknya jika belum ada tempat khusus di rumah, sesuai yang diterangkan dalam salah satu  hadist dari  Abu Daud , Dari Mughirah bin Syu’bah r.a, “sesungguhnya Nabi SAW apabila beliau mencari tempat yang menjauh (H.R. Abu Daud).

2.Berdo’a ketika akan masuk dan keluar WC atau Kamar Mandi

Rasulullah saat akan masuk dan keluar kamar mandi beliau selalu berdo’a seperti dalam hadist dari Bukhari, Anas.r.a berkata : Keadaan Rasulullah apabila masuk ke tempat buang air berdo’a Allahumma Inni A’udzubika Mina Al-Khubutsi Wa Al-Khabaitsi (Ya Allah sesungguhya aku berlindung kepada-Mu dari syetan jantan dan syetan betina)

Sementara ketika keluar berdo’a dari hadist Abu Daud , Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Sesungguhnya Nabi SAW apabila keluar dari tempat buang air, beliau berdo’a; Ghufranaka (Aku mohon ampunan-Mu).

Baca Juga: Duta Besar Italia untuk Kongo dan Dua Orang Lainnya Tewas dalam Serangan pada Konvoi PBB

3.Mendahulukan kaki kanan ketika masuk kamar mandi

Rasulullah SAW lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”(H.R. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)

  1. Janganlah menghadap atau membelakangi Qiblat

Para ulamat sepakat mengenai haramnya menghadap atau membelakangi qiblat ketika seorang muslim sedang membuang hajat di tempat terbuka, sedangkan dalam ruangan tertutup mereka berbeda pendapat. Namun demi kehati-hatian dan menghindari Ikhtilaf (perselisihan) lebih baik tidak menghadap qiblat. Dari Abi Ayyub r.a. sesungguhnya Nabi SAW bersabda: : “Apabila kalian mendatangi tempat buang ait janganlah menghadap qiblat dan janganlah membelangkanginya diwaktu buang air besar atau kencing tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat (H.R. Muslim).

  1. Jangan memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika waktu bersuci.

Dari  Abi Qatadah r.a. berkata: “Janganlah seseorang dari kamu menyentuh kemaluannya dengan tangan kanan waktu kencing, dan janganlah bercebok dengan tangan kanannya, dan janganlah bernapas ke dalam bejana (ketika minum),” (H.R. Muslim).

Baca Juga: Inilah Etika Tidur yang Rasulullah Contohkan

  1. Hindari tempat yang mengakibatkan mendapatkan laknat

Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhya Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah (perbuatan) dua hal yang menyebabkan laknat. Mereka bertanya; siapa yang berlaknat itu ya Rasulullah? Jawab Rasul : “Orang yang buang air di jalan (tempat lalu lintas) dan di perteduhan mereka.” (H.R. Muslim)

  1. Buatlah Tabir atau penghalang dari penglihatan yang lain

Salah satu hadist dari Muslim menerangkan bahwa, Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Adalah Rasulullah SAW masuk ke tempat buang air, lalu saya dan seorang anak muda seusiaku membawa seember air dan tongkat, maka Rasul pun bersuci dengan air itu. (H.R. Muslim)

  1. Tidak bersuci dari buang air kecil menyebabkan siksa kubur

Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Nabi SAW melewati dua kuburan, maka bersabda: “Kedua orang yang ada dalam kubur itu sedang disiksa, padahal mereka tidak disiksa karena doa besar. Adapun salah satunya karena ia tidak sembunyi ketika kencing dan yang lainnya ia suka berjalan untuk mengadu domba. (H.R. Bukhari).

Baca Juga: Etika Minum Seorang Muslim yang Dicontohkan Rasulullah

  1. Boleh kencing sambil berdiri dalam keadaan tertentu

Salah satu hadist yang menerangkan hal ini diriwayatkan Bukhari dari Hudzaifah r.a. berkata: Nabi SAW mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum, maka beliau kencing sambil berdiri, kemudian meminta air, maka aku membawa air itu kepadanya dan beliau berwudhu.

10.Tidak boleh berbicara ketika buang air apalagi bernyanyi

Hadist yang diriwayatkan Ahmad menerangkan dari Jabir r.a. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila dua orang buang air hendaklah tiap-tiap seorang dari mereka sembunyi dari yang lain, dan janganlah keduanya bercakap-cakap karena Allah murka terhadap hal yang demikian.”

  1. Tidak boleh bersuci dengan tulang atau konsonan

Dari Salman r.a. berkata: “Sungguh Rasulullah SAW telah melarang kami untuk menghadap qiblat ketika berak atau kencing, melarang ber-isntinja dengan kurang dari tiga batu atau beristinja dengan kotoran atau tulang.” (H.R. Muslim). Istinja artinya bersuci dengan menggunakan batu atau sejenisnya

Baca Juga: Bio Farma Distribusikan 2,3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Empat Provinsi Hari Ini

  1. Berdo’a setelah buang Hajat

Diterangkan dari hadist yang diriwayatkan Ibnu Sunni dan ath-Thabari, dari kitab al-Adzkar:28 yang berbunyi, “Allhamdu Lillahi Alladzi Adzaqani Ladzdzatahu Wa Abqa Fiyya Quwwatahu Wa Dafa’a ‘Anni Adzahu.” (“Segala puji Allah yang telah memberikan nikmatnya makanan dan telah mengekalkan vitamin-vitaminnya bagiku serta mengeluarkan kotorannya dariku.”)

Semoga kita menjalankannya dengan  istiqamah. Huwallahu allam bishawab.***

 

Editor: Sutrisno

Sumber: Buku Etika Hidup Seorang Muslim Aceng Zakaria

Tags

Terkini

Terpopuler