Ibunya bercerita, Fangi sudah tidak bisa diajak berbicara, tidak dapat mengenali siapapun, sering mengamuk, dan menggigit tangannya sendiri, usai mendaki Gunung Guntur.
Dalam foto yang diperlihatkan ibunya pun, rambut Fangi begitu tipis, mukanya lesu, bibirnya luka penuh darah, dan badannya hanya tinggal tulang serta kulit saja.
Berdasarkan hasil penerawangannya, Fangi terlihat berada di dalam sebuah gua yang gelap sendirian. Rian merasa sukma Fangi sedang ditahan di Gunung Guntur.
Muka dan badan Fangi pun lebam seperti baru disiksa. Dengan berbagai cara, kemudian Rian berhasil bertemu satu makhluk disana. Sosok itu hitam dan besar seperti genderuwo, namun lebih tinggi dan tidak berbulu.
Sosok tersebut menanyakan maksud tujuan Rian datang ke sana. Setelah melakukan komunikasi, Rian mendapat informasi bahwa Fangi ditahan di tempat tersebut lantaran mengambil sebuah barang dari sana.
"Kalau barang kami tidak dikembalikan, sebagai gantinya dia akan tinggal disini bersama kami," ucap makhluk itu.
Setelah diselidiki, ternyata salah satu teman Fangi bernama Boim yang juga pergi mendaki ke Gunung Guntur bersamanya mengambil sebuah batu kecil yang terlihat berkilauan, dengan warna bening terang agak kecoklatan.
Namun, saat mencoba mencari Boim, ia susah untuk dihubungi. Sementara, kondisi Fangi semakin mengkhawatirkan, tangannya penuh luka, bahkan hampir sebagian tulang tangan Fangi keliatan, seperti bekas digigit.