Sementara itu, menurut golongan Hanafi dan Syafi'i lebih utama jika puasa Syawal dilakukan secara berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri.
Bagi yang tidak melaksanakan puasa Syawal secara berurutan akan tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal seperti puasa setahun penuh.
Baca Juga: Tiga Hal Agar Puasa Ramadhan Kita Diterima Allah SWT
Mengenai tata cara puasa Syawal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Perbedaan antara puasa Syawal dengan puasa Ramadhan atau puasa lainnya hanya di bagian niat puasa saja.
Selain niat, tidak ada yang membedakan antara puasa Syawal dengan ibadah puasa lainnya.
Berbeda dengan puasa Ramadhan yang diharuskan untuk melafalkan niat di malam hari sebelum waktu subuh agar puasanya sah.
Baca Juga: Dua Doa Buka Puasa Yang Dicontohkan Rasulullah
Puasa sunnah dibolehkan untuk berniat setelah terbit fajar. Rasulullah SAW juga pernah melakukan hal tersebut. Sebagaimana dalam hadis Aisyah RA:
"Rasulullah SAW bertanya kepadaku pada suatu hari: 'Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)'. Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatu pun (untuk dimakan)'. Beliau lalu bersabda: 'Kalau begitu aku akan puasa'," (HR Muslim no. 1154).