Berbeda dengan di Indonesia, lowongan karyawan supermarket biasanya dibuka untuk anak muda atau fresh graduate dengan batas usia di bawah 25-30 tahun.
Harus Serba Cepat dan Gesit
Supermarket di Korea memiliki karakter karyawan yang bekerja dengan serba cepat, terutama kasir. Hal ini membuat para konsumen juga harus bergerak cepat saat sedang berada di meja kasir.
Saat sudah berada di kasir, konsumen harus sudah menyiapkan tas belanja, kartu/alat pembayaran, dan memindahkan barang belanjaan dari keranjang ke mesin conveyor belt di atas meja kasir, lalu lanjut memasukkannya ke dalam tas dengan cepat.
“Kalau kita lama, biasanya kasir dan orang yang antri belakang akan menunjukkan ekspresi muka atau gestur tubuh sedang kesal,” ucap Gina.
Kasir yang bertugas pun hanya satu orang, tidak ada karyawan lain yang membantu memasukkan barang belanjaan ke dalam tas.
Ukuran meja kasir di Korea Selatan pun umumnya jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia, sehingga memungkinkan konsumen menaruh barang dalam jumlah banyak sekaligus.
Tidak Disediakan Kantong Plastik Gratis
Demi mengurangi jumlah sampah plastik, berbagai negara di dunia sudah melarang penggunaan kantong plastik di supermarket atau pusat perbelanjaan, begitu pun di Korea Selatan dan Indonesia. Namun di Indonesia, aturan ini belum sepenuhnya berlaku dan kebanyakan diterapkan di kota-kota besar.
Supermarket di Korea Selatan mengganti kantong plastik dengan tas belanja yang dapat dipakai berulang kali dan dikembalikan ke supermarket. Harga tas ini sekitar 500 Won atau sekitar Rp6.000. Jika tas ini dikembalikan, maka supermarket pun akan mengembalikan uang seharga tas belanja.