Kantor Konsulat Prancis di Jeddah Diserang Pria Tak dikenal

- 30 Oktober 2020, 17:23 WIB
Bendera Prancis
Bendera Prancis / /Pixabay/Jackmac34./

Cianjurpedia.com – Kantor konsulat Prancis diJeddah Arab Saudi diserang pria tak dikenaldengan melukai penjaga kantortersebut dengan sebilah pisau.

Serangan tersebut berbarengan denga penyerangan sebuah gereja di Nice Prancis yang mengakibatkan 3 orang tewas dan melukai beberapa orang yang ada dalam gereja tersebut.

“Penyerang segera ditangkap oleh pasukan keamanan Arab Saudi setelah serangan itu. Penjaga dibawa ke rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya,” kata pihak kedutaan Besar Prancis dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Kadivpropam Irjen Pol Ignatius Sigit Tutup Usia

Menurut kepolisian Provinsi Mekkah pelaku penyerangan adalah warga Arab Saudi. Tapi pihak Kedubes tidak menyebutkan kewarganegaraan penjaga yang terluka tadi.

Mereka hanya menyatakan bahwa penjaga tersebut hanya mengalami luka ringan akibat serangan tersebut.

“Kedutaan Besar Prancis mengutuk keras serangan terhadap pos terdepan diplomatik, yang tidak bisa dibenarkan,” katanya dan menghimbau warga Prancis yang ada di Arab Saudi supaya lebih waspada.

Seperti yang diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel Bersamaan dengan Teror di Gereja Nice, Konsulat Prancis di Jeddah Juga Diserang Seorang Pria Arab Kemanan disekitar konsulat Jeddah lebih ketat lagi. Polisi Saudi melakukan patroli secara berkala.

Baca Juga: Polsek Sukaluyu Cianjur Bekuk Residivis Pencurian Kendaraan Bermotor

Sementara di Riyadh, polisi menempatkan 2 mobil polisi yang ditempatkan diluar gedung kedutaan yang berada di wilayah kawasan diplomatik dengan keamanan tingkat tinggi di wilayah tersebut, selain itu polisi juga melarang setiap orang mengambil foto.

Serangan di Arab Saudi dan Prancis terjadi setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron dengan keras membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah satir Charlie Hebdo dengan alasan kebebasan berbicara.

Presiden Macron juga mendapat kecaman dari negara negara muslim diantaranya presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kerajaan Arab Saudi yang merupakan rumah bagi situs-situs paling suci Islam telah mengkritik karikatur tersebut, dengan mengatakan mereka menolak “setiap upaya untuk menghubungkan Islam dan terorisme” tetapi tidak lagi mengutuk kepemimpinan Prancis.***

 

 

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x