Bumi Berputar Lebih Cepat, Simak Penjelasannya

6 Agustus 2022, 16:36 WIB
ilustrasi Bumi./Apakah Bumi Berputar Lebih Cepat? Ada Sesuatu yang Membuat Rotasi Bumi Semakin Cepat dan Satu Hari Berakhir Lebih Singkat /Pixabay

Cianjurpedia.com - Jika waktu terasa lebih cepat akhir-akhir ini, itu adalah sebab dari revolusi bumi.

Seperti yang kita ketahui, pergerakan Bumi dibagi menjadi dua, yaitu rotasi dan revolusi.

Revolusi merupakan pergerakan bumi mengitari matahari, memerlukan waktu 365 hari atau 1 tahun.

Sedangkan rotasi merupakan pergerakan Bumi pada porasnya dengan waktu 24 jam, hal ini yang menyebabkan pergantian waktu siang dan malam.

Baca Juga: Daun Ini Bisa Bantu Pulihkan Penyakit Cacar Monyet

Pada tanggal 29 Juni 2022, Bumi mencatat rekor yang tidak biasa, hari terpendek sejak tahun 1960-an, ketika para ilmuwan mulai mengukur rotasi Bumi dengan jam atom presisi tinggi.

Bumi menyelesaikan rotasi setiap 24 jam, dan hal ini telah membentuk pola kehidupan selama miliaran tahun.

Tapi pada 29 Juni, waktu berjalan 1,59 milidetik lebih cepat.

Beberapa tahun terakhir telah banyak hari-hari yang lebih pendek.

Pada tahun 2020, Bumi menghasilkan 28 hari terpendek dalam 50 tahun terakhir.

Hari yang terpendek pada 19 Juli, dengan waktu 1,47 milidetik dari 86.400 detik yang membentuk 24 jam.

Rekor 29 Juni hampir dipecahkan lagi bulan lalu, ketika 26 Juli datang dalam waktu singkat 1,5 milidetik.

sebelumnya Bumi berputar lebih lambat, putar jam mundur 1,4 miliar tahun dan satu hari akan berlalu dalam waktu kurang dari 19 jam.

Maka, rata-rata, hari di Bumi menjadi lebih panjang, sekitar satu 74.000 detik setiap tahun.

Baca Juga: Spoiler Big Mouth Episode 4, Semakin Menegangkan, Yoona SNSD Waspada Saat Seorang Pria Misterius Mengikutinya

Tarikan gravitasi Bulan menghasilkan gesekan pasang surut yang terus memperlambat rotasi Bumi.

Untuk menjaga agar jam tetap sejalan dengan putaran Bumi, International Telecommunication Union, sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah menambahkan detik kabisat sesekali pada bulan Juni atau Desember.

Detik kabisat pertama ditambahkan pada tahun 1972.

Waktu berikutnya adalah pada bulan Desember 2022. Namun, dengan Bumi yang berputar sangat cepat akhir-akhir ini, kemungkinan hal itu tidak diperlukan.

Massa benua yang bergeser, lautan yang membengkak dan gletser yang menghilang, seluruh planet terbungkus dalam selimut tebal gas dan bergetar saat berputar pada porosnya.

Semua ini mempengaruhi rotasi Bumi, mempercepat atau memperlambatnya, meskipun perubahannya pada dasarnya tidak terlihat.

Menurut NASA, angin kencang di tahun-tahun El Niño dapat memperlambat putaran planet, memperpanjang hari sepersekian milidetik.

Gempa bumi, di sisi lain, dapat memiliki efek sebaliknya.

Gempa bumi tahun 2004 yang memicu tsunami di Samudra Hindia menggeser cukup banyak batu dan mempersingkat panjang hari hingga hampir tiga mikrodetik.

Apapun yang menggerakkan massa menuju pusat Bumi akan mempercepat rotasi planet.

Aktivitas geologi yang mendorong massa keluar dari pusat akan memiliki efek sebaliknya dan memperlambat putaran.

Semua proses mempengaruhi panjang hari, hal ini menjadi pertanyaan yang masih diperdebatkan oleh para ilmuwan.***

Editor: Sutrisno

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler