Network
Cianjurpedia.com - Pengguna TikTok menggunakan aplikasi ini untuk berkreasi, menemukan komunitas dan bersenang-senang. Namun, pihak TikTok bertanggung jawab untuk menangkal konten yang tidak autentik, menyesatkan, atau salah.
Karena itu, mulai sekarang TikTok bermitra dengan pemeriksa fakta di PolitiFact, Lead Stories, dan SciVerify untuk membantu menilai keakuratan konten.
"Jika verifikasi informasi memastikan bahwa kontennya palsu, kami akan menghapus video tersebut dari platform kami," kata Product Manager, Trust & Safety, Gina Hernandez dalam blog resmi TikTok, Rabu 3 Februari 2021.
Baca Juga: Dua Gol Debut Jesse Lingard Bawa West Ham Bungkam Villa 3-1
Meskipun menurutnya, terkadang verifikasi informasi tidak meyakinkan atau konten tidak dapat dikonfirmasi, terutama selama acara berlangsung. Dalam kasus ini, video mungkin menjadi tidak memenuhi syarat untuk direkomendasikan ke feed.
"Hari ini, kami mengambil langkah lebih jauh untuk memberi tahu penonton saat kami mengidentifikasi video dengan konten yang tidak berdasar dalam upaya mengurangi pembagian," ujarnya.
Hernandez menjelaskan, fitur baru ini akan memunculkan notifikasi pada layar pembuat video saat konten ditinjau namun tidak dapat divalidasi. Label peringatan juga akan ditambahkan ke video dalam tersebut saat akan diunggah.
Saat pembuat video memilih untuk membagikan video, sebuah peringatan akan muncul sebagai langkah tambahan bagi pengguna untuk berhenti sejenak.
Sehingga, pengguna dapat mempertimbangkan kembali apakah benar ingin mengunggah video atau tidak, untuk mencegah pembagian konten misinformasi.
