Ahli Sebut Masker Kain Tak Efektif Tangkal Omicron, Disarankan Pakai N95

18 Januari 2022, 22:05 WIB
Ilustrasi masker kain /depok.pikiran-rakyat.com/

Cianjurpedia.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut masker kain sudah tak efektif menangkal virus corona varian Omicron, dibanding masker bedah atau respirator.

Sebelumnya, CDC merekomendasikan penggunaan respirator N95 sekali pakai jika persediaan tersedia.

"Masker respirator dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu dan oleh orang-orang tertentu ketika perlindungan yang lebih besar diperlukan atau diinginkan," kata laman CDC seperti dikutip dari ANTARA, 18 Januari 2022.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster di Kota Bandung Januari 2022, Beserta Link Pendaftaran

Disebut respirator N95 karena masker jenis itu dapat menyaring 95 persen dari semua partikel di udara bila digunakan dengan benar.

CDC juga mengatakan masker bedah biasa adalah alternatif yang dapat diterima bagi dokter dan perawat ketika berinteraksi dengan pasien yang terinfeksi virus corona.

Butuh waktu berbulan-bulan lebih bagi CDC dan WHO untuk mengakui bahwa virus corona dapat dibawa oleh tetesan kecil yang disebut aerosol, yang dapat bertahan di dalam ruangan selama berjam-jam.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster di Kota Sukabumi Hingga 20 Januari 2022, Beserta Cara Cek Tiket dan Syaratnya

Sementara itu, pengamat Covid-19. dr Ali Alkatiri dalam siaran pers pada Selasa 18 Januari 2022 menyarankan penggunaan nose sanitizer sebagai tindakan pencegahan untuk membersihkan hidung dari virus.

"Masyarakat harus lebih menjaga diri dengan melakukan tindakan preventif yang lebih baik. Masyarakat harus paham bahwa manusia bisa terinfeksi virus Covid-19 karena virus masuk salah satunya melalui saluran pernapasan.

Menurut Ali, cara preventif yang harus dilakukan adalah memastikan virus tidak masuk ke paru-paru, atau membunuh virus yang sudah masuk di saluran pernapasan.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster di Kabupaten Bogor Januari 2022, Beserta Cara Pendaftaran dan Syaratnya

"Virus yang masuk akan berada selama beberapa hari di saluran pernapasan kita yaitu rongga hidung dan nasofaring, di saat itulah kita harus membunuh virus tersebut sebelum masuk ke paru-paru. Nose sanitizer dapat membunuh virus 95 persen dalam waktu 24 jam," kata dia.

Ali Alkatiri menyebutkan bahwa sejumlah negara sudah mulai menggunakan nose sanitizer seperti Inggris, Korea, Bahrain, dan Thailand.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler