IDAI Umumkan Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Tahun 2020

- 18 Desember 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi Imunisasi
Ilustrasi Imunisasi /Pixabay/Katja Fuhlert/

 

Cianjurpedia.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan rekomendasi jadwal imunisasi baru untuk anak umur 0 hingga 18 tahun pada Kamis 17 Desember 2020. Melalui unggahan di akun Instagram @idai_ig, dikatakan bahwa Satuan Tugas Imunisasi IDAI secara berkala meninjau ulang jadwal imunisasi untuk anak di Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai program imunisasi di Indonesia dan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2020 ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, dan kebijakan Kemenkes terkait program imunisasi global antara lain: eradikasi Polio (Erapo), eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN), pengendalian Campak Rubella, pencegahan Pneumonia, pencegahan kanker leher rahim, dan pencegahan Japanese Ensefalitis.

IDAI mengungkapkan, revisi ini juga memperhatikan vaksin yang tersedia di Indonesia, keamanan dan imunogenitas vaksin, epidiomologi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan hasil uji klinik vaksin di Indonesia.

Jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2020 berdasarkan IDAI
Jadwal imunisasi anak terbaru tahun 2020 berdasarkan IDAI IDAI

Adapun perbedaan dengan vaksin sebelumnya yang dikeluarkan pada tahun 2017, inilah perbedaan jadwal vaksin berdasarkan IDAI tahun 2020 yang sudah berhasil cianjurpedia.com rangkum!

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan IDAI

1. BCG

Pada 2017, BCG diberikan sebelum 3 bulan. Optimalnya diberikan pada usia bayi 2 bulan. 

Pada 2020, BCG diberikan sebaiknya segera setelah lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan.

2. Hepatitis B

Pada 2017, Hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir. 

Pada 2020, Hepatitis B diberikan sebelum bayi berusia 24 jam, untuk bayi dengan berat badan bayi kurang dari 2 kg ditunda sampai kurang lebih usia 1 bulan.

Ibu dengan HBsAg positif, bayi divaksin Hepatitis B segera setelah lahir, tidak dihitung sebagai dosis primer. Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.

3. Vaksin Polio 

Vaksin Polio 0 sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan diberikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau PV bersama DTwP atau DTaP.

Pada 2017, polio suntik (IPV) diberikan minimal 1 kali.

Pada 2020, vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berusia 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.

4. DTP

Imunisasi DTP untuk mencegah penyaklit difteri, pertusis, dan tetanus di jadwal sebelumnya, vaksin wajib diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing satu suntikan saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.

Di jadwal imunisasi terbaru, untuk memberikan perlindungan jangka panjang, suntikan keempat diberikan saat anak berusia 18 bulan. Selanjutnya suntikan kelima diberikan saat anak berusia antara 5 hingga 7 tahun, sedangkan pada 2017 hanya saat anak berusia 5 tahun.

5. Rotavirus

Pada 2020, vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan internal minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu.

Sementara vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.

6. MR dan MMR

Pada tahun 2017, vaksin MR untuk mencegah rubella dipisah, kini pemberiannya dibarengi dengan vaksin MMR untuk mencegah gondongan dan campak.

Pada 2020, vaksin MR wajib diberikan saat anak berusia 9 bulan. Sementara saat anak berusia 18 bulan dan antara usia 5 hingga 7 tahun, MR diberikan bersamaan dengan vaksin MMR untuk meningkatkan memberikan perlindungan maksimal.

Baca Juga: 13 Jenis Imunisasi yang Disarankan IDAI untuk Anak 0-18 tahun

7. PCV

Pneumococcal conjugate vaccine (PCV) merupakan imunisasi wajib untuk melindungi balita dari bakteri Streptococcus pneumoniae atau yang lebih sering disebut kuman pneumokokus yang melindungi anak dari pneumonia.

Pada jadwal terbaru, imunisasi keempat diberikan pada saat usia anak 12 hingga 15 bulan, sedangkan di jadwal sebelumnya direkomendasikan saat anak berusia 15 hingga 18 bulan. Namun tetap imunisasi wajib PCV diberikan sebanyak 3 kali, masing-masing saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

8. Influenza

Pada 2017, vaksin influenza hanya diberikan setiap 1 tahun sekali, tapi pada jadwal imunisasi terbaru vaksin influenza jadi vaksin wajib yang diberikan pertama kali saat anak berusia 6 bulan.

Selanjutnya, dimulai usia anak 18 tahun, agar memberikan perlindungan maksimal diberikan setiap tahun.

9. Varisela

Imunisasi varisela untuk mencegah cacar air di jadwal terbaru diberikan wajib saat anak berusia 12 hingga 18 bulan, diberikan 2 kali dengan jarak 6 minggu hingga 3 bulan.

Berbeda dengan jadwal sebelumnya, imunisasi varisela hanya diberikan 1 kali saat anak berusia antara 12 bulan hingga 18 tahun.

10. Hepatitis A

Jika pada jadwal sebelumnya imunisasi hepatitis A diberikan menunggu anak berusia 24 bulan, tapi di jadwal terbaru imunisasi diberikan sebanyak 2 kali, yaitu saat anak berusia 12 bulan hingga 24 bulan.

11. Tifoid

Pada jadwal imunisasi sebelumnya, vaksinasi untuk penyakit tifus ini diberikan pada saat anak berusia 24 bulan hingga 18 tahun. Di jadwal terbaru, pemberian imunisasi tifoid wajib diberikan pada saat anak berusia 24 bulan saja. Kemudian setelahnya saat anak berusia 5 tahun, imunisasi diberikan setiap 3 tahun sekali.

12. HPV

Imunisasi untuk mencegah infeksi Human Papilloma Virus (HPV), yang melindungi dari penyakit kanker serviks, pada jadwal terbaru diberikan sebanyak 2 kali antara usia 9 hingga 14 tahun.

Sementara untuk anak perempuan di atas 15 tahun diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan untuk vaksin bivalen dan dengan jadwal 0, 2, 6 bulan untuk vaksin quadrivalent.

13. Vaksin Dengue

Imunisasi dengue untuk melindungi anak dari penyakit demam berdarah diberikan mulai anak berusia 9 hingga 18 tahun sebanyak 3 kali, dengan jarak pemberian 6 bulan.

Baca Juga: Tips Aman Imunisasi Anak Saat Pandemi Corona  

14. Japanese encephalitis (JE)

Pemberian vaksin Japanese encephalitis (JE) wajib diberikan saat anak berusia 9 bulan bagi anak di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk memberikan perlindungan maksimal, vaksin bisa diberikan booster saat anak berusia 1 hingga 2 tahun setelah suntikan pertama.

Vaksin JE diberikan sebagai bentuk perlindungan terhadap penyakit radang otak yang disebabkan virus Japanese encephalitis yang ditemukan pada babi dan burung. Penularannya terjadi lewat nyamuk yang menggigit hewan-hewan terinfeksi tersebut, terutama di Asia Tenggara dan negara-negara Kepulauan Pasifik bagian barat.***








Editor: Sutrisno

Sumber: IDAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x