Luhut Memberi Sinyal Minggu Depan Jokowi Menaikkan Harga BBM

19 Agustus 2022, 16:43 WIB
Luhut Memberi Sinyal Minggu Depan Jokowi Menaikkan Harga BBM /Antara/Akbar Nugroho Gumay/


Cianjurpedia.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut binsar Panjaitan memberi sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo akan umumkan kenaikan harga BBM pada minggu depan.

Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Luhut dalam acara kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, yang dipantau secara daring dari Jakarta hari Jumat, 19 Agustus 2022.

Baca Juga: Yuri Girls' Generation dan Jung Il Woo Akan Menjadi Host APAN Star Awards ke-8 Tahun 2022

“Itu model ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumpulkan mengenai apa, bagaimana mengenai mengenai kenaikan harga ini. Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se kawasan ini, kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar pada APBN kita,” katanya.

Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini menurut Luhut.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94% secara tahunan (year on year atau yoy). Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5% Uni Eropa mencapai 8,9% bahkan Turki sudah mencapai 79,6%.

Namun capaian inflasi ini melebihi dari batas apa sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Menurut Luhut meski saat ini masih tergolong terkendali, laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan solar dan pertalite yang masih disubsidi pemerintah. Oleh karena itu Luhut pun telah meminta timnya untuk membuat modeling kenaikan inflasi.

Baca Juga: Netflix Konfirmasi Choi Woo Shik, Son Seok Gu, dan Lee Hee Joon Sebagai Pemeran Utama Drama Murder DIEary

Luhut meminta kepada masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM.

Pasalnya pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

“Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi kita mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap,” pintanya.

Kenaikan harga pertalite dan solar menjadi salah satu dari sejumlah strategi untuk menekan beban subsidi selain pengurangan mobil-mobil mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik dan implementasi B40 hal ini diungkap oleh Luhut.

“Subsidi kita kemarin Rp. 502 Triliun kita berharap kita bisa tekan ke bawah, tadi dengan pengurangan mobil-mobil combustion, diganti dengan listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan solar,” katanya***

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler