Mabes Polri Selidiki Penyebab Banjir Di Kalimantan Selatan

- 22 Januari 2021, 23:23 WIB
Rombongan mobil Jokowi menerjang banjir Kalsel sebelum memantau jembatan Pakuaman di Banjar, Kalimantan Selatan.
Rombongan mobil Jokowi menerjang banjir Kalsel sebelum memantau jembatan Pakuaman di Banjar, Kalimantan Selatan. /Tangkapan layar - YouTube Setpres

Cianjurpedia.com – Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri akan menyelidiki penyebab banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan beberapa hari ini. Penyelidikan dilakukan setelah banjir besar di Kalimantan ini mendapat atensi dari Presiden Jokowi.

Banjir besar yang menggenangi 11 kabupaten dan kota di Kalsel itu merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter yang menyebabkan 74.863 orang mengungsi. Terdapat pula korban meninggal sebanyak 21 orang.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri telah bertolak ke Kalimantan Selatan untuk mengetahui penyebab terjadinya banjir di provinsi tersebut.

Baca Juga: Dukung Program Kapolri, Polda Metro Jaya Tambah Kamera Tilang Elektronik

Dari pengecekan tersebut, diketahui bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan banjir di Kalsel diawali curah hujan tinggi, kemudian pada saat bersamaan gelombang laut yang cukup tinggi.

“Informasi juga didapat dari syahbandar bahwa penyebab banjir adalah gelombang laut yang mencapai 2 meter sampai 2,5 meter, itulah penyebab banjir di Kalsel,” kata Kombes Pol. Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.

Selain merendam permukiman,sarana dan prasarana juga banyak yang rusak akibat banjir, seperti jembatan putus, tanggul jebol, Jalan Trans-Kalimantan putus, dan banyak pula sekolah dan rumah ibadah yang rusak.

Baca Juga: Tiga Syarat Menkes untuk Perusahaan yang Ingin Vaksin Mandiri

Presiden Jokowi sempat meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan. Jokowi menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x