Pemerintah Beri Konsultasi dan Obat Gratis Melalui Telemedisin untuk Pasien Postif Omicron yang Isolasi Mandir

- 10 Januari 2022, 23:25 WIB
Layanan telemedisin diperluas di Jawa dan Bali.
Layanan telemedisin diperluas di Jawa dan Bali. /Tangkapan layar website Layanan Telemedisin Isoman Covid-19 Kemenkes RI

Cianjurpedia.com – Pemerintah mengubah strategi dalam penanggulangan varian Omicron di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingginya transmisi varian Omicron bila dibandingkan dengan varian Delta. Akan tetapi, jumlah pasien konfirmasi yang dirawat lebih sedikit.

Dengan demikian, strategi dalam penanggulangan varian Omicron ini mengubah fokus Kementerian Kesehatan yang sebelumnya fokus pada rumah sakit sekarang menjadi fokus ke rumah. 

Hal ini disebabkan oleh banyaknya pasien konfirmasi varian Omicron tetapi tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Lima Jenis Vaksin COVID-19 untuk Booster

Dilansir dari Antaranews, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan pihaknya sudah melakukan penelitian terhadap 414 pasien konfirmasi varian Omicron.

“Apa gejalanya, ada yang hanya perlu dirawat di rumah which is sebagian besar seperti itu, gejala apa saat dirawat di isolasi terpusat seperti rumah sakit, mana yang sedang dan mana berat,” ujar Menkes seusai menghadiri rapat terbatas mengenai Evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Senin 10 Januari 2022.

Menkes menyebutkan pemerintah akan memberikan obat sekaligus konsultasi gratis melalui telemedisin (telemedicine) bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.

Baca Juga: Masih Terus Bertambah, Total Kasus Positif Varian Omicron di Indonesia Tercatat Sebanyak 414 Pasien

“Jadi yang positif itu dihubungi melalui WA (aplikasi whatsapp) lalu dia mesti pilih telemedisinnya, nanti diberikan konsultasinya gratis, kalau dari hasil konsultasi perlu obat nanti obatnya dikirim,” ujar Menkes.

“Obatnya juga gratis tapi kalu ternyata tidak perlu obat ya sudah di rumah saja,” tambah Menkes.

Selain itu, Menkes menyebutkan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan 17 penyedia jasa telemidisin untuk memastikan agar pasien yang harus dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi ke dokter dan mendapatkan obat.

Menkes mengungkapkan bahwa Kemenkes sudah bekerja sama dengan start up bidang logistik dan BUMN Kimia Farma agar obat-obatan bisa sampai, termasuk 400 ribu tablet Molnupiravir.

Baca Juga: PT Angkasa Pura I Lakukan Persiapan Menyambut Ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Molnupiravir yang dimaksud merupakan obat antivirus baru produksi Merck yang sudah sampai di Indonesia dan siap digunakan.

“Teknisnya kalau yang sakit dan tidak ada gejala, tapi kalau dia gejala batuk, pilek, demam selama saturasi di atas 95 tidak perlu ke rumah sakit, tapi kalau tidak ada gejala ya sudah di rumah saja, tidak usah melakukan apa-apa, isolasi saja, tapi kalau dia ada gejala dikasih paket obat,” ungkap Menkes.

Menkes menambahkan obat yang diberikan sama seperti paket obat yang pernah diberikan oleh pemerintah pada pertengahan 2021 ditambah dengan Molnupiravir produksi Merck.

Selanjutnya Menkes menjelaskan bahwa dari 414 pasien konfirmasi COVID-19 varian Omicron, sebanyak 114 orang sudah sembuh dan bisa kembali ke rumah termasuk dua orang yang membutuhkan perawatan oksigen dan mempunyai komorbid.

Baca Juga: Menkes Budi Ungkap Empat Strategi Kementerian Kesehatan untuk Mengatasi Penyebaran Varian Omicron

Menkes mengakui bahwa ada kemungkinan Indonesia akan menghadapi gelombang Omicron. Dia meminta agar masyarakat tidak perlu panik. Akan tetapi perlu mempersiapkan diri.

“Pengalaman menunjukkan walau naik cepat tapi gelombang turunnya cepat, lakukan prokes, disiplin ‘surveilance’ dan jangan lupa lakukan vaksinasi,” pungkas Menkes.***

 

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x