Pahami 5 Perubahan pada Program Kartu Prakerja 2023, Dari Metode Pelatihan Hingga Besaran Bantuan

- 2 Februari 2023, 09:10 WIB
Pahami 5 Perubahan pada Program Kartu Prakerja 2023, Dari Metode Pelatihan Hingga Besaran Bantuan
Pahami 5 Perubahan pada Program Kartu Prakerja 2023, Dari Metode Pelatihan Hingga Besaran Bantuan /Ilustrasi tangkap layar djpb.kemenkeu.go.id

Pada gelombang sebelumnya, sebagian besar pelatihan yang bisa dipilih peserta Kartu Prakerja adalah berupa format video. Namun kali ini, pelatihan diberikan melalui webinar, sehingga interaksi dan perolehan informasi lebih optimal.

Kedua, besaran bantuan yang diterima peserta akan naik, sebelumnya Rp3,55 juta menjadi Rp4,2 juta per orang. Jumlah biaya tersebut terbagi atas biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pascapelatihan Rp600.000 yang diberikan satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.

Ketiga, batas minimal durasi pelatihan yang awalnya hanya 6 jam, ditambah menjadi 15 jam. Dengan demikian, peserta pelatihan bisa meningkatkan keterampilan yang diinginkan.

Baca Juga: Ingin Daftar Kartu Prakerja Gelombang 46? Jangan Bingung! Ikuti Syarat dan Caranya di Sini

Namun, 15 jam yang dimaksud di sini merupakan total minimal jam dalam satu rangkaian pelatihan, bukan 15 jam dalam sehari. Dalam satu hari, akan diadakan pelatihan luring (offline) selama maksimal 8 jam per hari, dan pelatihan daring (online) selama maksimal 3 jam per hari.

Keempat, calon peserta yang boleh mendaftar program Kartu Prakerja di 2023 ini diperluas, seperti penerima bansos dari kementerian/lembaga lainnya, seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU), Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti (Bantuan) Subsidi Upah, BPUM, dan PKH boleh menjadi peserta Kartu Prakerja karena itu untuk retraining dan reskilling bukan bansos lagi," ujar Airlangga menambahkan.

Kelima, implementasi Skema Normal ini akan lebih menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.

Sebagai informasi, program Kartu Prakerja telah menjangkau sekitar 3% penyandang disabilitas, 2,9% Pekerja Migran Indonesia, 47,59% penerima dari 212 kabupaten/kota lokus prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem tahun 2020-2022, 19% berpendidikan SD atau sederajat, dan 49% perempuan. Insentif sebesar Rp8,72 triliun pun telah disalurkan pada tahun 2022 lalu.

Gelombang penerimaan program Kartu Prakerja 2023 akan segera dimulai di Triwulan I tahun 2023. Informasi mengenai pembukaan dan lain-lain akan disampaikan melalui akun Instagram resmi Kartu Prakerja yaitu @prakerja.go.id, atau laman web prakerja.go.id.***

Halaman:

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah