Cianjurpedia.com – AS Roma berhasil melangkah ke final usai meraih hasil imbang 0-0 atasi Bayer Leverkusen di leg kedua semifinal Liga Europa pada hari Jumat, 19 Mei 2023 dini hari WIB.
Prestasi AS Roma menuju final lewat hasil kemenangan agregat 1-0. AS Roma kini telah mencapai final Eropa back-to-back di bawah pelatih Jose Mourinho menyusul gelar Liga Konferensi Eropa musim lalu.
Tim tamu berada di belakang kaki untuk seluruh pertandingan dan harus bertahan dari tekanan kuat dari Jerman, yang melewatkan banyak peluang dan juga membentur kayu, saat mereka maju berkat kemenangan 1-0 pekan lalu di Italia.
Mereka akan bermain melawan Sevilla di final pada 31 Mei di Budapest.
Baca Juga: Hasil Europa League: Sevilla Menang Agregat 3-2 Menuju Final Singkirkan Juventus
"Pertandingan ini adalah hasil dari pekerjaan kami, kebijaksanaan taktis, pengalaman, mengetahui bagaimana bertahan dalam pertandingan dan berusaha menyembunyikan masalah kami," kata Mourinho.
"Orang-orang ini pantas mendapatkan sesuatu yang istimewa. Perhatian saya selalu untuk mencapai final, itu akan sangat sulit dengan pengalaman Sevilla tapi kita akan memikirkannya nanti".
Namun semuanya dimulai dengan baik untuk Leverkusen, mencari untuk mencapai final Eropa pertama mereka dalam 21 tahun.
Terlepas dari peluang menit kedua untuk Lorenzo Pellegrini dari Roma, tuan rumah berada di atas angin di babak pertama dengan selusin upaya ke gawang dibandingkan dengan satu lawan mereka.
Baca Juga: Hasil Semifinal Europa League: Sundulan Gatti Selamatkan Juventus Dari Kekalahan Atas Sevilla
Moussa Diaby menggetarkan mistar gawang dengan tembakan kuat di menit ke-12 dan drive rendah Kerem Demirbay di menit ke-21 diselamatkan oleh kiper Rui Patricio.
Tim tamu mencoba mendorong sedikit lebih tinggi di babak kedua untuk mencegat serangan Leverkusen sebelumnya tetapi tuan rumah terus mencari cara untuk menciptakan peluang.
Demirbay memaksa penyelamatan bagus lainnya di menit ke-67 dari Patricio, yang mengira dia dikalahkan oleh Sardar Azmoun beberapa menit kemudian hanya untuk tembakan Iran yang melebar.
Bayer Leverkusen, yang gelar besar terakhirnya berasal dari tahun 1993, memiliki 23 upaya ke gawang tetapi Roma Mourinho yang lolos bahkan jika mereka hanya memiliki satu upaya ke gawang di seluruh pertandingan.***