Menurutnya, dalam hal standar, belum ada pemain yang lebih baik dari Taufik, Lee Chong Wei, Lin Dan atau Peter Gade.
"Saya tidak berpikir siapa pun bisa bermain dengan intensitas kualitas permainan mereka. Seperti final Kejuaraan Dunia 2011 atau final Asian Games 2006, mereka memiliki intensitas dan kualitas yang luar biasa," ungkapnya.
Namun, menurutnya olahraga bulutangkis telah semakin baik, di tunggal putri, olahraga ini telah berkembang dan levelnya sangat tinggi.
Ia mengaku senang bisa kembali ke Spanyol untuk Kejuaraan Dunia.
“Ini adalah karir yang panjang, senang bisa kembali ke Spanyol untuk Kejuaraan Dunia. Pertama saya di Spanyol, di Seville. Ini mungkin Kejuaraan Dunia terakhir saya. Saya senang bisa sampai sejauh ini," katanya.
“Karier saya lebih dari 20 tahun. Saya ingin bermain Commonwealth Games untuk negara saya sehingga saya dapat menyelesaikan karir saya dengan acara yang luar biasa," lanjut Niluka Karunaratne.
"Saya telah memainkan tiga Olimpiade, mengalahkan empat 20 pemain teratas, dan saya telah memenangkan acara Seri Internasional dan Penantang Internasional, jadi saya ingin mengakhiri karir saya di acara besar dan mengucapkan selamat tinggal," ujarnya.
Siapa sangka, Antonsen berusia empat tahun ketika Niluka Karunaratne memainkan Kejuaraan Dunia pertamanya. Kebetulan, itu juga di Spanyol, 20 tahun yang lalu, ketika Karunaratne baru berusia 15 tahun.