Sejarah All England, Kejuaraan Bergengsi Bulutangkis Paling Tua di Dunia Tinggal Hitungan Hari

- 7 Maret 2022, 17:51 WIB
Sejarah All England, Kejuaraan Bergengsi Bulutangkis Paling Tua di Dunia
Sejarah All England, Kejuaraan Bergengsi Bulutangkis Paling Tua di Dunia /Instagram/@mnctv

 

Cianjurpedia.com - Kejuaraan bulutangkis yang dinanti-nanti para Badminton Lovers, All England, akan segera berlangsung dalam waktu kurang dari dua minggu lagi. 

All England 2022 yang diselenggarakan di Birmingham, Inggris, pada minggu ketiga bulan Maret 2022 atau tepatnya pada tanggal 16 – 20 Maret 2022 ini menjadi incaran setiap pemain bulutangkis dunia. 

Turnamen All England masuk dalam kategori BWF Super 1000 dengan total hadiah yang ditawarkan sebesar satu juta dolar atau sekitar Rp14 miliar. 

Menariknya, All England merupakan kejuaraan bulutangkis paling tua di dunia, sehingga menjadi turnamen yang bergengsi bagi para pemain top dunia.

Baca Juga: Head To Head Jonatan Christie dan NG Tze Yong, Keduanya Akan Kembali Bertemu di Babak Pertama German Open 2022

Melansir dari laman resmi All England pada Sabtu 6 Maret 2022, All England merupakan turnamen bulutangkis terbuka pertama di dunia, yang diadakan di Guildford, Inggris, pada tahun 1898.

Pada awal kejuaraan, All England hanya untuk tiga sektor saja, yaitu Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran. Kemudian pada tahun berikutnya baru menambahkan turnamen Tunggal Putra dan Tunggal Putri.

Dua turnamen pertama diberi nama "Badminton Association Tournament" dan saat itu belum diresmikan sebagai kejuaraan tingkat dunia.

Kemudian, setelah kejuaraan Thomas Cup yang pertama pada tahun 1949 hingga tahun 1977, akhirnya All England dipertimbangkan dan diresmikan sebagai kejuaraan dunia oleh International Badminton Federation.

Kejuaraan All England pernah dihentikan dua kali, yaitu selama Perang Dunia I pada tahun 1915-1919, dan pada Perang Dunia II tahun 1940-1946.

Baca Juga: Arab Saudi Hapus Kebijakan Keharusan Karantina dan PCR, Indonesia Segera Selaraskan Penyelenggaraan Umrah

Kemudian sejak tahun 1984 kejuaraan All England, secara eksklusif disponsori oleh perusahaan manufaktur peralatan olahraga terbesar Jepang, yaitu Yonex.

Dalam sejarahnya, turnamen All England ini kemudian berhasil digelar di delapan tempat, yakni:

 

  • Tahun 1899-1901, Di HQ London Scottish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate,
  • Tahun 1902, di Crystal Palace, Sydenham, Kent,

 

  • Tahun 1903-1909, di London Rifle Brigades City Headquarters, Bunhill Hill, London,
  • Tahun 1910-1939, di The Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London,
  • Tahun 1947-1949, di Harringay Arena, London,
  • Tahun 1950-1956, di Empress Hall, Earls Court, London,
  • Tahun 1957-1993, di Wembley Arena, London,
  • Tahun 1994 hingga sekarang, di Barclaycard Arena (sebelumnya bernama National Indoor Arena), Birmingham.

Baca Juga: Jadwal German Open 2022, Lengkap Hasil Drawing dan Link Streamingnya, Ginting Siap Hadapi Wakil Denmark

Sebagai informasi, pada All England 2022 Indonesia mengirimkan 16 wakilnya untuk bertanding. Sementara, pada tahun lalu, kejadian pahit harus dialami tim Merah Putih. 

Seperti diketahui, saat tim bulutangkis Indonesia tiba di All England 2021 dan siap menjalani babak 32 besar tiba-tiba dipaksa mengundurkan diri karena diduga mereka terkontak dengan pasien virus corona yang berada dalam satu penerbangan menuju Birmingham.

Bahkan tak ada permintaan maaf dari pihak penyelenggara. Tentu saja hal tersebut menjadi kenangan pahit bagi para atlet Indonesia yang sudah melakukan persiapan sejak lama untuk bisa bertanding di sana.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: All England Badminton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x