Rumah Sakit Umum Bungsu Bandung Berawal dari Klinik Beatrix pada 1938

1 Desember 2020, 16:05 WIB
Rumah Sakit Bungsu Bandung /Google Street View 2019

 

Cianjurpedia.com - Rumah Sakit Umum yang berlokasi di Jalan Veteran ini sebelumnya adalah sebuah klinik bersalin yang terletak di Jalan Guntur Bandung. Klinik yang diberi nama Klinik Beatrix tersebut diresmikan oleh Let. Kol. Ny. Ridsdel pada 13 Maret 1938. Kala itu, klinik bersalin ini hanya memiliki 20 tempat tidur.

Kemudian, pada 29 Maret 1949, Klinik Bersalin Beatrix pindah ke Jalan Bungsu (sekarang menjadi Jalan Veteran). Saat pindah, Klinik Beatrix diresmikan oleh Komandan G. Lebbink dengan jumlah tempat tidur sebanyak 30 tempat tidur.

Klinik yang dikelola oleh Salvation Army atau Bala Keselamatan tersebut, saat itu dipimpin oleh Mayor Schot, seorang warga negara Belanda, dengan penasehatnya adalah Dr. W. M. K. Stibbe. 

Baca Juga: Kelom Geulis Keng, Alas Kaki Tradisional asli Buatan Bandung Sejak 1942

Sejak tahun 1950-an, Klinik Beatrix kerap dijadikan klinik rujukan untuk ibu hamil yang diperiksa di Puskesmas Tamblong, tak jauh dari Klinik Beatrix. Barulah pada 4 Maret 1987, Klinik Beatrix berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum Bungsu. Klinik yang tadinya hanya melayani wanita, ibu bersalin dan anak-anak ini menjadi melayani kasus umum.

Di atas tanah seluas 3.200 meter ini, Rumah Sakit Umum Bungsu terdiri dari dua lantai. Lantai satu untuk rawat jalan, seperti Poli Umum, Unit Gawat Darurat (UGD), Poli Gigi, dan spesialis, sedangkan lantai dua untuk rawat inap.

Sementara itu, gedungnya sendiri diperkirakan dibangun pada tahun 1930-an. Hal ini berdasarkan plakat berukuran besar yang terpasang di tembok gedung RSU Bungsu pada saat masuk. Plakat tersebut ditulis dengan Bahasa Belanda yang berisi, “Atas Nama Tuhan. Dalam Kenangan Kehidupan dan Pekerjaan W Bramwell Booth, Jenderal Kedua Tentara Keselamatan, 8 Maret 1856-16 Juni 1929. Bangunan ini didedikasikan untuk Kantor Pelatihan. Dan pembukaan pintu dibuka oleh Yang Mulia Gubernur Jenderal Hindia Belanda JHR MR. A. C. D. Graeff pada 25 September 1930”.

Baca Juga: Perpustakaan ITB Memiliki Bentuk Gedung yang Unik Seperti Rak Buku

Selain plakat tersebut, pengunjung juga dapat melihat sebuah plakat lainnya di bagian depan rumah sakit. Plakat ini dipasang di sebuah patung berbentuk seorang ibu yang sedang menyusui anaknya.

Pada plakat tersebut tertulis “Presiden Republik Indonesia. Dengan ASI Kaum Ibu mempelopori Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. Soeharto, 22-10-1990”. Patung dan plakat yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto saat itu menandakan mendukungnya pemberian ASI untuk bayi. 

Baca Juga: Gedung Waskita Karya Bandung, Peninggalan Zaman Hindia Belanda

Di RSU Bungsu ini, pengunjung masih dapat merasakan suasana bangunan lama, terutama saat pengunjung duduk di bagian depan loket pendaftaran. Dari sana, pengunjung bisa melihat tangga yang menuju lantai dua serta sebuah jendela besar yang terlihat antik seperti jendela khas yang ada pada bangunan-bangunan peninggalan Belanda.

Di tangga itu pula, terdapat dua buah bendera yang di simpan di tengah-tengah, yakni bendera Republik Indonesia dan bendera bertuliskan Salvation Army atau Bala Keselamatan.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler