Perayaan Tahun Baru Identik dengan Tiup Terompet, ini Sejarahnya

- 29 Desember 2020, 19:38 WIB
Ilustrasi ucapan selamat tahun baru 2021.
Ilustrasi ucapan selamat tahun baru 2021. /PIXABAY/

Cianjurpedia.com – Perayaan malam tahun baru identik dengan kebiasaan meniup terompet, termasuk di Indonesia. Kebiasaan tersebut diyakini berasal dari tradisi masyarakat Yahudi saat merayakan tahun baru mereka.

Tahun Baru Yahudi berpatokan pada sistem penanggalan bulan Tisyri yang jatuh pada bulan ke tujuh. Mereka menyebutnya hari raya Rosh Hashanah, yang secara etimologis berarti permulaan tahun.

Rosh Hashanah dipercaya sebagai hari Sabat pertama pada saat penciptaan dunia ini dilakukan. Hari raya ini dilangsungkan selama dua hari dan biasanya berlangsung meriah.

Baca Juga: Fakta Baru, Gisel Masih Berstatus Istri Gading Marten Ketika Video Syur Dibuat Tahun 2017

Pada perayaan ini, ada kebiasaan untuk memakan roti yang dicelupkan pada madu. Tradisi lain yang kerap dilakukan adalah meniup serunai yang disebut shofar.

Shofar adalah alat musik tiup terbuat dari tanduk binatang. Shofar harus terbuat dari tanduk yang berlubang di tengah secara alami.

Tanduk dengan struktur padat di dalam dan tanpa lubang seperti tanduk rusa atau kerbau tidak bisa dibuat menjadi shofar.

Baca Juga: Jadwal LaLiga Spanyol Rabu, 30 Desember 2020 Dini Hari, Link Streaming, Kick-off Dimulai Pukul 01.15

Masyarakat Yahudi melakukan ritual meniup terompet ini pada waktu perayaan Rosh Hashanah, yang biasa jatuh pada bulan September atau Oktober. Selain tahun baru, shofar juga biasa ditiupkan saat hari raya Yom Kippur.

Shofar termasuk kedalam kategori terompet. Bunyinya menyerupai terompet kertas yang digunakan masyarakat di Indonesia dalam merayakan malam tahun baru.

Tradisi meniup shofar oleh masyarakat Yahudi tersebut diyakini sebagai awal mula kebiasaan meniup terompet saat perayaan tahun baru yang berlangsung hingga kini, termasuk yang sering terlihat di Indonesia.

Baca Juga: Jangan Lewatkan LaLiga Spanyol, Link Streaming Sevilla vs Villareal, Kick-off Dimulai Pukul 23.55 WI

Dari berbagai literatur, shofar biasanya dipakai untuk mengumpulkan orang saat mereka ingin beribadah di sinagoge. Shofar juga merupakan simbol keagamaan mereka saat merayakan tahun baru Rosh Hashanah.

Disebutkan, ada beberapa jenis tiupan shofar, yakni tekiah atau suara tiupan yang panjang lalu terputus-putus. Ada pula Shevarim yaitu tiupan yang terputus putus, serta T’ruah yaitu tiupan yang tajam, seperti rentetan tembakan yang terputus-putus.

Terompet sendiri diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 sebelum Masehi. Terompet pada periode tersebut ditemukan di Mesir, kemudian ada terompet perunggu dari Skandinavia, dan terompet logam dari China.

Baca Juga: Panglima TNI Mutasi 75 Pati TNI

Mulanya, terompet digunakan untuk keperluan militer terutama saat berperang serta ritual keagamaan. Terompet mulai dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan masa Renaisance sekitar abad ke-15.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah