Sempat terjadi masalah setelah selesai renovasi Kabah. Hajar Aswad menjadi rebutan semua kabilah atau suku, tidak ada penentuan kabilah mana yang harus mengangkat dan menempatkan batu bersejarah sejak masa Ibrahim itu.
Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Rajab, Yuk Simak Jadwal Puasa Rajab Beserta Bacaan Niat dan Keistimewaannya
Muhammad yang sebelum menjadi nabi sudah mendapat gelar al-Amin atau yang dapat dipercaya juga merupakan orang yang pertama datang ke area Masjidilharam, ditanyakan tentang solusinya.
Muhammad membentangkan kain dan meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu meminta setiap pemimpin kabilah mengangkat ke tempatnya.
Setelah Muhammad mendapatkan wahyu kenabian, berbagai berhala yang ada di dalam Kabah yang menjadi sesembahan kaum pagan, dilemparkan keluar dan dalamnya Kabah dibersihkan.
Pada masa Rasulullah SAW, sempat ada keinginan untuk mengembalikan bangunan Kabah ke bentuk semula. Namun, keinginan tersebut tidak tercapai sehingga Nabi Muhammad wafat.
Hingga kini, bentuk Kabah tetap kubus atau persegi dengan ukuran panjang 13,16 m, lebar 11,53 m, dan tinggi 12,03 m.
Di dalamnya terdapat sebuah ruangan berukuran sekitar 10 X 8 meter persegi, dengan tiga pilar menjulang ke langit-langit.***