Network
Cianjurpedia.com - Aliansi Gerakan Aku Geram dan Anti Korupsi (GAGAK) lakukan unjuk rasa di depan Kantor Departemen Agama (Depag) Kabupaten Cianjur, Senin 23 November 2020.
Aksi tersebut digelar lantaran ada dugaan indikasi madrasah diniyah fiktip atau diniyah yang sudah tidak aktif, masih menerima Bantuan Opersional (BOP) Madrasah Diniyyah (MDT).
Dalam aksinya mereka mendesak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur untuk segera melakukan uji petik secara random kepada Madrasah Diniyyah yang telah mencairkan BOP MDT.
Baca Juga: UMK 2021 Tak Naik, Buruh Cianjur Nyatakan Perang
Koordinator Aksi GAGAK, Tirta Jaya Pragusta mengatakan, indikasi pemotongan BOP MDT oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, sebagai bagian dari kegiatan gratifikasi jika itu terbukti. Disinyalir pungutan 30% sampai 50%, dari total anggaran 10 juta per diniyah.
"Indikasi pengarahan untuk memilih kepada salah satu kontestan dalam pilkada 2020.Atas dasar pengaduan tersebut. Kami sebagai Lembaga yang bergerak dalam upaya membasmi kegiatan KKN di Cianjur," ujarnya, Senin 23 November 2020.
Menurutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur segera mengevaluasi kinerja Kasi PD Pontren yang disinyalir melakukan pembiaran pada proses pungutan Bantuan Operasional sebesar 30% sampai dengan 50%.
Baca Juga: Mendikbud Umumkan Seleksi PPPK 2021 Bisa Diikuti Guru Honorer Hingga Tiga Kali
"Kepala kantor kementrian agama kabupaten Cianjur agar lebih selektif dalam mengusulkan diniyah yang dianggap layak menerima bantuan," katanya.
