Biar Si Meong Tetap Sehat, Jangan Kasih Makan Nasi

- 31 Januari 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing /Pixabay/Kirgiz03

Cianjurpedia.com - Nasi merupakan sumber karbohidrat yang yang dijadikan sebagai makanan pokok di Indonesia. Meski baik sebagai sumber energy bagi manusia, hal serupa tidak berlaku untuk kucing. Oleh karena itu, dokter hewan menegaskan pentingnya menghentikan kebiasaan memberi nasi kepada kucing.

Menurut dokter hewan Radhiyan Fadiar Sahistya, kucing tidak mampu mencerna karbohidrat menjadi sumber energi secara baik.

“Lantas apa akibatnya jika kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat? Karena kucing tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, maka efeknya adalah gula darah meningkat secara drastis,” kata Radhiyan dalam webinar “Pentingnya Gizi Pada Anjing dan Kucing di Masa Pandemi” yang tayang di YouTube, dikutip Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Hati-Hati, Keputihan Berlebih Bisa Jadi Gejala Kanker Serviks

Menurut Radhiyan, energi utama kucing berasal dari protein. Saat kadar protein berkurang, kucing menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Berlebihan memberikan nasi dapat mengakibatkan kasus diabetes kepada kucing, terutama kucing yang sudah menginjak usia dewasa.

Nutrisi

Sama seperti manusia, memberikan makanan dengan nutrisi seimbang kepada hewan peliharaan juga penting agar “anak-anak bulu” bisa tumbuh dengan baik. Semua harus dalam porsi yang pas. Bila berlebihan, anjing atau kucing bisa mengalami gangguan ginjal, khususnya yang berusia di atas tujuh tahun.

Anak kucing atau anak anjing sebetulnya masih mendapat asupan nutrisi dari air susu induk. Organ pencernaan mereka belum berkembang sempurna sehingga butuh nutrisi berbentuk cairan.

Ketika sudah menginjak usia satu hingga dua bulan, mereka bisa belajar makan selain air susu. Berikan makanan yang ukurannnya kecil dan lembut agar anak anjing atau kucing tidak kesulitan memakannya. Setelah berusia dua hingga tiga bulan, Anda bisa mulai memberikan makanan dengan tekstur yang lebih padat.

Baca Juga: Lima Film Korea Terbaik Tahun 2020, Seru Ditonton Saat Weekend

Ada dua jenis makanan dari pabrik yang ditujukan untuk anjing dan kucing, yakni makanan kering dan makanan basah. Dia menjelaskan, makanan basah punya kandungan air yang lebih tinggi tapi dari segi nutrisi kandungan dalam makanan kering lebih tinggi.

Kadar protein dalam makanan khusus kucing atau anjing dewasa lebih rendah untuk menunjang fungsi ginjal yang menurun. Kucing dan anjing juga butuh asupan serat. Bila kurang serat, mereka bisa mengalami diare, tapi bila berlebihan juga bakal mengakibatkan sembelit.

Vitamin juga dibutuhkan dalam porsi yang pas. Kekurangan vitamin mengakibatkan hilang nafsu makan, sementara kelebihan vitamin bisa berujung kepada masalah kesehatan.

Lemak, sumber energi kedua baik untuk anjing dan kucing, lebih banyak diberikan pada formulasi pakan yang ditujukan untuk anjing atau kucing yang sedang bunting serta menyusui, atau hewan yang sedang sakit.

Lemak bisa meningkatkan selera makan dan menyediakan 2,5 kali energi lebih besar dibandingkan protein dan karbohidrat dengan berat yang sama. Namun pemberian lemak secara berlebihan tidak baik karena bisa memicu gangguan kesehatan.

Baca Juga: Viral! Resep Nasi Telur Rice Cooker ala Pufflova

Air minum

Jangan lupa untuk selalu menyediakan air bersih untuk hewan peliharaan, sebab 90 persen kadar air dalam tubuh anjing dan kucing didapatkan dari makanan dan minuman yang dimakan. Jangan biarkan hewan peliharaan meminum air dari sumber yang kotor, seperti kolam ikan atau air di kamar mandi yang bisa menyebabkan diare hingga cacingan akibat air yang tidak higienis.

Ada pemilik “anak bulu” yang memilih untuk membuat makanan sendiri bagi peliharaan mereka. Jika ingin memberikan ikan kepada kucing, panaskan dulu agar matang dengan cara dikukus atau direbus.

Selain itu, berikan pakan yang berbeda secara bergantian karena setiap bahan baku punya nilai nutrisi berbeda. Misalnya, dalam satu pekan berikan kucing pakan dari ikan, sisanya berikan makanan dari bahan baku unggas.

Jangan lupa untuk memberikan multivitamin tambahan. Sementara serat bisa didapat dengan menggunakan agar-agar.

Baca Juga: Keren! BTS Masuk Dalam Daftar Band Pop Terbaik Sepanjang Masa dari Esquire Bersanding dengan The Beatles

Bulu (rambut) kucing rontok

Pemilik mungkin khawatir bila bulu kucing mendadak banyak yang rontok, terutama ketika ada perubahan seperti mengganti jenis pakan. Sama seperti rambut manusia yang rontok, kucing juga mengalami kerontokan rambut, kata dokter hewan Novi Wulandari.

Bulu-bulu kucing dapat rontok bila pemiliknya memberikan makanan yang lebih berkualitas. Kerontokan adalah salah satu efek detoksifikasi karena kucing mendapat asupan makanan yang lebih baik. Proses itu bisa memakan waktu hingga dua pekan.

Namun, makanan yang tidak sehat serta kondisi tidak fit dan penyakit yang tidak terdeteksi juga bisa menjadi penyebab bulu kucing rontok. Bila penyebabnya tidak kunjung diketahui, periksakan si anak bulu ke dokter hewan untuk mendapatkan solusinya.***

Editor: Cecep Mahmud

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah