Ditemukan 100 Lebih Kasus Covid-19, Kota Shijiazhuang Lockdown

- 8 Januari 2021, 21:43 WIB
Ilustrasi suasana ketika lockdown.
Ilustrasi suasana ketika lockdown. /Pixabay/Eugen Visan/


Cianjurpedia.com - Otoritas China telah menutup kota besar di dekat Beijing. Penutupan atau lockdown dilakukan dengan memutuskan jaringan transportasi dan melarang jutaan penduduk di Kota Shijiazhuang itu bepergian.

Pihak berwenang tengah bergerak untuk membendung wabah Covid-19 terbesar di negara itu dalam enam bulan.

Pandemi sejauh ini telah dikalahkan oleh otoritas China sejak kemunculannya di Wuhan pada akhir 2019, dengan wabah kecil dengan cepat dipadamkan dengan pengujian massal, penguncian lokal, dan pembatasan perjalanan.

Baca Juga: Bertambah 10.617 dalam 24 Jam, Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tembus 800 Ribu

Namun, sekitar 100 kasus Covid-19 baru telah ditemukan dalam seminggu terakhir di Shijiazhuang, sebuah kota dengan populasi sekitar sebelas juta jiwa di Provinsi Heibei.

Semua kendaraan dan penduduk dilarang meninggalkan kota dan layanan kereta ditangguhkan.

Rekaman dari CCTV penyiar negara menunjukkan warga disweeping oleh petugas medis dengan pakaian hazmat di pusat komunitas di Shijiazhuang dan mengakibatkan antrian yang mengular.

Baca Juga: Twitter dan Facebook Mengunci Sementara Akun Donald Trump

Petugas juga terlihat berjaga di jalan raya yang memasuki kota. Gambar yang dirilis pada hari Kamis 8 Januari menunjukkan sebgian besar jalan telah ditutup barikade.

Provinsi Hebei melaporkan 33 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi pada hari Jumat 9 Januari, selain 51 dari hari sebelumnya. Angka ini mendorong total harian nasional ke angka tertinggi dalam lima bulan. Sebagian besar infeksi ditemukan di Shijiazhuang.

Sekolah telah ditutup dan pengujian massal penduduk di seluruh kota sedang dilakukan, setelah mengambil sampel lebih dari 670.000 orang pada Kamis pagi, media pemerintah melaporkan.

Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 52 Ditangkap Dalam Kerusuhan di Gedung Capitol Amerika Serikat

Tiga pejabat dari distrik Gaocheng yang paling terpukul akibat wabah baru di kota itu telah didisiplinkan karena dianggap menyebabkan kelalaian dalam pengendalian virus.***

Editor: Sutrisno

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x