Kamala Harris, Wanita Kulit Hitam Keturunan Asia Pertama yang Menjadi Wakil Presiden AS

- 8 November 2020, 10:03 WIB
Kamala Harris
Kamala Harris /Twitter/KamalaHarris

Cianjurpedia.com - Kamala Harris mencatat sejarah baru yakni menjadi Wakil Presiden wanita kulit hitam pertama Amerika Serikat.

Senator California berusia 56 tahun ini, juga menjadi orang pertama keturunan Asia Selatan. Terpilihnya Haris sebagai Wapres mendampingi Joe Biden, mewakili multikulturalisme yang lekat dengan AS.

Dalam cutian di Twitter, tampak Kamala Harris sedang berbicara dengan Joe Biden. "Kita berhasil Joe, Anda akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya," ujar Kamala sambil tertawa.

Baca Juga: Joe Biden Terpilih Sebagai Presiden Amerika Serikat Setelah Merebut Suara Pennsylvania

Harris telah menjadi bintang baru dalam politik Partai Demokrat selama hampir dua dekade terakhir. Sebelumnya, Harris menjabat sebagai jaksa wilayah di San Francisco dan jaksa agung California sebelum menjadi senator AS.

Setelah mengakhiri kampanye presiden Demokrat 2020, Joe Biden menunjuknya sebagai wakilnya. Jika sesuai rencana, Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021.

Baca Juga: Sealand, Negara Terkecil di Dunia yang Jarang Orang Tahu

Harris lahir pada tahun 1964 di Oakland , California, dari pasangan Shyamala Gopalan, dari India dan Donald Harris dari Jamaika, mereka bertemu di University of California, Berkeley.

Setelah kedua orang tuanya bercerai, Harris dan saudara perempuannya dibesarkan oleh ibunya.

Baca Juga: Hati-hati, Ini tanda-tanda jika whatsappmu dibajak Hacker!  

Harris menikah dengan seorang pria Yahudi, Doug Emhoff seorang lawyer. Kamala Harris menyelesaikan pendidikan hukum di Howard University dan University of California, Hastings. Kemudian memulai karier sebagai jaksa di Alameda County District Attorney's Office. 

Pada tahun 2003, Kamala Harris terpilih sebagai terpilih sebagai District Attorney's untuk City and Country of San Francisco.

Selama kampanye, nama Kamala menjadi bahan ejekan oleh Partai Republik, termasuk Trump. Trump dan sekutunya berusaha mencapnya sebagai radikal dan sosialis, upaya yang bertujuan untuk membuat orang tidak nyaman tentang prospek perempuan kulit hitam dalam kepemimpinan.

Baca Juga: Sejarah Stasiun dan Terowongan Lampegan Cianjur

Anggota Kongres Pramila Jayapal dari Washington mengatakan kekuatan Harris tidak hanya berasal dari pengalaman hidupnya tetapi juga dari orang-orang yang sudah dia wakili.

Di Kongres, Harris dan Jayapal bekerjasama dalam rancangan undang-undang untuk memastikan perwakilan hukum bagi Muslim yang menjadi target larangan perjalanan Trump tahun 2017 dan untuk memberikan hak kepada pekerja rumah tangga.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah