Pemprov Jawa Barat Siapkan Skenario Agar Vaksinasi Covid-19 Efektif dan Efisien

- 23 Januari 2021, 06:41 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Humas Pemprov Jabar

Cianjurpedia.com – Untuk membentuk herd immunity, Jawa Barat setidaknya harus melakukan vaksinasi Covid-19 kepada tujuh puluh persen penduduk atau sekitar 36 juta warga. Demi tercapainya tujuannya tersebut dalam waktu cepat, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun skenario agar pelaksanaan vaksinasi lebih efektif dan efisien.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil dalam Diskusi Publik Dewan Pers bertajuk "Vaksinasi COVID-19, Perubahan Perilaku, dan Desiminasi Informasi: Transparansi dan Keadilan dalam Distribusi Vaksin Covid-19" via konferensi video di Gedung Pakuan, Jumat 22 Januari 2021.

"Minggu ini kami sedang membuat skenario supaya vaksinasi COVID-19 sukses, dan waktu vaksinasi dapat dipercepat. Jika vaksinasi COVID-19 berjalan lama, ekonomi Jabar sulit untuk bangkit," tuturnya.

Baca Juga: Sebanyak 4.070 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat sudah Disuntik Vaksin COVID-19

Lebih lanjut Kang Emil memaparkan, Jabar memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksin 36 juta warga dalam dua kali penyuntikan.

“Karena 70% ini cukup untuk melindungi yang 30%, maka dari total 50 juta jiwa penduduk Jabar, sekitar 36 juta orang harus divaksin, dengan urutan nakes dulu, baru profesi lain yang rawan, termasuk wartawan menurut saya rawan. Kemudian masyarakat umum di rentang umur 18-59 tahun," imbuhnya.

Agar vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat berjalan optimal dan waktu penyuntikan dapat dipercepat, Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat membutuhkan tambahan vaksinator, dimana saat ini, Pemda Provinsi Jawa Barat menyiapkan 11.000 vaksinator secara bertahap.

"Jika jumlah vaksinator hanya 11.000, vaksinasi Covid-19 di Jabar akan berlangsung selama 15 bulan. Sementara itu kita menargetkan vaksinasi Covid-19 di Jabar tuntas dalam waktu enam sampai delapan bulan. Menurut saya 15 bulan kelamaan. Jadi sekarang kita lagi menghitung bagaimana caranya agar tidak 15 bulan, tapi bisa enam sampai delapan bulan, dan itu butuh 30 ribuan penyuntik," tuturnya.

Baca Juga: Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19 Seminggu Setelah Vaksin, Ini Penjelasan Kemenkes

Ridwan Kamil menyatakan, selain vaksinator, tempat penyuntikan vaksin Covid-19 juga harus diperbanyak. Saat ini, tempat penyuntikan Jawa  Barat berada dikisaran 1.000 tempat sehingga perlu penambahan sebanyak 1.000 tempat penyuntikan.

"Kalau waktunya mau cepat berarti tempatnya diperbanyak. Sekarang saya lagi mencari seribuan titik penyuntikan, mungkin di gedung serba guna, GOR atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan," katanya

Ridwan Kamil berharap, pemerintah pusat menyerahkan data penerima vaksin kepada daerah, agar  memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

Baca Juga: Catat, Ini Mekanisme Registrasi Vaksinasi COVID-19 via WhatsApp

"Saat ini, data siapa yang akan divaksin ada di Kementerian Kesehatan RI. Jadi kami Jabar memohon ke pemerintah pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," ujarnya.***

Editor: Sutrisno

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah