Anak Mulai GTM? Coba Metode 2 30 2 ala Dokter Spesialis Anak Miza Afrizal

17 Januari 2021, 12:05 WIB
Ilustrasi anak sedang makan. /Pixabay/avitalchn

 

Cianjurpedia.com – Banyak orang tua, terutama ibu yang tak sabar saat bayinya akan memasuki usia 6 bulan atau masa dimana sang buah hati mulai mengenal MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Namun, bagi sebagian orang tua ternyata saat si kecil masuk masa mengenal MPASI ini tidaklah mudah, bahkan terkadang dibumbui dengan drama sang anak. Ada juga orang tua yang merasa kewalahan saat anak mulai GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Berbeda dengan saat orang tua begitu semangat menyambut masa MPASI, alih-alih mencari solusi orang tua malah banyak yang menyerah menghadapi GTM sehingga si kecil dibiarkan semaunya.

Baca Juga: Identifikasi Selesai, Delapan Jenazah Korban Sriwijaya Air Diserahkan ke Keluarga untuk Dimakamkan

Alhasil, jadwal makan si kecil mulai berantakan dan berujung pada berat badan anak yang tidak terkontrol. Bisa jadi berat badan anak tidak bertambah, berkurang atau malah berlebihan.

Nah, di media sosial ramai diperbincangkan metode 2 30 2 ala dokter spesialis anak Miza Afrizal. Dokter yang dikenal kocak dalam menjawab pertanyaan dari para orang tua di akun Instagramnya ini kerap membagikan kiat-kiat menghadapi anak agar tidak GTM.

Meskipun, menurutnya metode ini adalah metode lama bukanlah hal yang baru, namun istilah metode 2 30 2 yang dibuatnya dianggap lebih mudah diingat para orang tua. Apa sih metode 2 30 2 itu?

Melalui akun Instagramnya @mizaafrizal, dokter spesialis anak yang praktik di RSIA Tumbuh Kembang Depok ini menjelaskan metode tersebut.

Ia menjelaskan, metode 2 30 2 itu adalah dua jam sebelum makan anak tidak boleh mengonsumsi ASI/susu/snack, hanya boleh air putih dalam jumlah sedikit.

Sementara 30-nya menandakan waktu makan si kecil, yakni waktu makan maksimal 30 menit (tidak boleh lebih). Namun, jika sebelum 30 menit anak sudah tidak tertarik untuk makan, segera hentikan proses makannya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini di Indosiar Minggu 17 Januari 2021

Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanannya, buatlah anak memiliki pengalaman makan yang menyenangkan sehingga ia tidak akan menolak ketika waktu makannya tiba.

Kemudian, dua jam setelah makan anak tidak boleh mengonsumsi ASI/susu/snack, hanya boleh air putih dalam jumlah sedikit.

Miza mengatakan, waktu makan ini mengikuti pola aktivitas anak (tidur dan main misalnya), bukan sebaliknya. Karena, tujuan penjadwalan makan tersebut agar si kecil mengerti konsep lapar dan kenyang,  serta memberi pengertian bahwa ada hal lain yang bisa membuat kenyang selain ASI.

Sehingga, menurutnya, dengan menerapkan metode 2 30 2 secara konsisten pada anak, ia akan terbiasa dengan jadwal makannya dan tak menganggap waktu makan bukan lagi hal yang menyebalkan dan membuatnya GTM.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pastikan makanan yang diberikan merupakan makanan bergizi dengan asupan nutrisi yang cukup, sebab hal tersebut berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini di Global Tv Minggu 17 Januari 2021

Jika kebiasaan aturan makan anak tidak diimbangi dengan pemilihan makanan yang tepat, maka tumbuh kembang si kecil pun tidak akan maksimal. Artinya, kebutuhan makronutrien dan mikronutriennya harus tercukupi.***

 

Editor: Sutrisno

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler