GERD Berbeda Dengan Sakit Maag, Namun Keduanya Sama-Sama Bisa Disembuhkan, Seperti Ini Penjelasannya

11 Februari 2022, 09:59 WIB
Ilustrasi orang yang mengalami GERD atau asam lambung berlebih /freepik

Cianjurpedia.com – Penyakit maag dan GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease) merupakan dua kondisi kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.

Namun, masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara penyakit maag dan GERD.

Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM dalam webinarnya pada Kamis 10 Februari 2022, mengatakan jika kedua kondisi kesehatan tersebut memiliki perbedaan dan bukan penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Bogor Hari Ini Jumat 11 Februari 2022, Ada di Lima Lokasi

Sebagaimana dikutip dari Antaranews, Prof. Ari mengatakan maag merupakan penyakit yang hanya terjadi di lambung dengan gejala nyeri ulu hati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, dan sendawa.

Sedangkan GERD merupakan suatu kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan atau balik arah dengan gejala utama rasa panas di dada dan mulut terasa pahit.

“Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke GERD. Orang bisa kena GERD dan maag sekaligus tapi kalau murni GERD, dia biasanya enggak ada gejala-gejala di lambung,” katanya.

Selanjutnya ia menjelaskan jika maag dan GERD merupakan dua penyakit yang dapat dikendalikan. Dalam proses penyembuhannya, para pasien wajib menghindari faktor risiko dan pencetus terjadinya kekambuhan.

Baca Juga: Henti Jantung Bisa Sebabkan Kematian Mendadak, Ini Beberapa Kondisi Penyebab Seseorang Beresiko Mengalaminya

“Kalau maag kumannya kita bersihkan, kita obati. GERD juga bisa sembuh, dua bulan diobati dia sembuh, terus harus dijaga makannya,” terangnya.

Beberapa faktor pencetus yang menyebabkan GERD kambuh di antaranya kebiasaan merokok, meminum alkohol, dan mengkonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus.

Selain itu makan di waktu yang terlalu larut, mengkonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng serta mengkonsumsi minuman atau makanan berkafein juga merupakan faktor pencetus GERD ini kambuh.

“Memang penyakit ini bisa sembuh tapi juga bisa kambuh. Intinya adalah kalau bisa mengendalikan faktor risiko setelah diobati, itu bisa sembuh total. Makanya ini bisa dibilang on the demand treatment,” katanya.

Baca Juga: Bukan Membunuh Virus Corona, Ini Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan

Kemudian Prof. Ari menjelaskan ketika GERD seseorang kambuh, maka ia dapat mengkonsumsi obat yang mengandung antasida atau sejenisnya untuk menetralkan asam lambung. Akan tetapi, jika sakit berlanjut maka harus segera mengunjungi rumah sakit.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler