Pada anak yang mengalami telat bicara, anak sulit merangkai kalimat dari dua kata, dan belum dapat mengucap lebih dari 50 kata pada usia 24 bulan.
Anak yang mengalami Speech Delay hampir mirip seperti telat bicara, namun dapat disertai gangguan pembentukkan suara, artikulasi, dan kelancaran.
Baca Juga: Cegah Stunting dan Obesitas Pada Anak, Ketahuilah Mitos dan Faktanya
Jika ditemukan keterlambatan bicara pada anak, maka orang tua perlu mengetahui penyebab pastinya sedini mungkin. Semakin dini intervensi, makan akan semakin meningkat perkembangan bicara anak.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendukung kemampuan anak dalam bersosialisasi dan kecerdasan anak di masa depan.
Tips stimulasi perkembangan bicara anak:
- Biasakan berkomunikasi dengan anak di berbagai kesempatan.
- Hindari berbicara terlalu cepat, dan berikan jeda bagi anak untuk merespon.
- Ulangi ucapan anak dengan pelafalan yang benar.
- Bacakan minimal satu buku cerita setiap malam, untuk memperkaya kosa kata anak.
Berikut tanda bahaya perkembangan bahasa pada anak.
- Umur 6 bulan, tidak bisa melakukan babbling.
- Umur 12 bulan, tidak dapat menunjuk.
- Umur 16 bulan, tidak ada kata yang berarti.
- Umur 2 tahun, tidak dapat membuat kalimat dari dua kata.
- Hilangnya kemampuan bicara, yang sebelumnya sudah bisa dilakukan.
Jika ditemukan tanda-tanda tersebut pada anak, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Anak (DSA).***