Setelah itu, jika anak memang sedang sakit, barulah ajak melakukan perawatan penyembuhan.
Akan tetapi, ia mengatakan tak sedikit orang tua yang melewatkan perawatan pencegahan masalah gigi.
"Banyak banget yang skip hal ini dan langsung ke penyembuhan. Karena memang perlu pendekatan dan mesti dikenali juga ke alat-alatnya," katanya.
Baca Juga: Waspada Mimisan pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Di Rumah
Kemudian ia mengatakan bahwa anak sudah dapat melakukan perawatan ke dokter gigi sejak usia satu atau dua tahun.
Bahkan, lanjutnya, anak dapat dibawa ke dokter gigi ketika gigi pertamanya baru tumbuh.
Selain untuk melakukan pembersihan, penting juga untuk membentuk imun seperti dengan memberikan topical fluoride agar gigi susunya tetap terlindungi.
Menurutnya, meskipun memiliki kebiasaan yang sama seperti hobi makan makanan manis dan mengedot sambil tidur, anak yang gigi susunya terlindungi tentu akan lebih kuat dibandingkan dengan anak yang jarang atau bahkan tidak pernah ke dokter gigi.
"Jadi kalau misalnya giginya berlubang itu tidak akan parah karena gigi susunya kuat. Dengan kebiasaan yang sama, tapi kalau dia sudah diberikan seperti topical fluoride, rusak (gigi)nya ya enggak akan serusak dibandingkan gigi anak yang belum pernah ke dokter gigi," tandasnya.***