Positif Varian Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 748 Kasus, Masih Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri

16 Januari 2022, 14:17 WIB
Ilustrasi. Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah, pihak Kemenkes memberikan penjelasan ini. /Pixabay/Alexandra_Koch.

Cianjurpedia.com – Kasus varian Omicron di Indonesia kembali mengalami penambahan.

Kementerian Kesehatan telah mencatat sebanyak 748 kasus varian Omicron di Indonesia per 15 Januari 2022.

Informasi tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam Webinar “Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries”di Jakarta pada hari Minggu 16 Januari 2022.

Baca Juga: Data Terbaru Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Tercatat Sebanyak 572 Kasus

“Per tanggal 15 Januari 2022 dilaporkan sudah ada 748 kasus konfirmasi positif di mana sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah merupakan pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 569 dan transmisi lokal sebanyak 155,”ujar Nadia, sebagaimana dikutip dari Antaranews.

Sementara itu, menurut Nadia, Kementerian Kesehatan masih melakukan penyelidikan epidemiolog untuk kasus positif varian Omicron lainnya.

Nadia menambahkan untuk kasus probable varian Omicron di Indonesia saat ini sudah mencapai kurang lebih 1.800 kasus.

Menurut Nadia, kasus varian Omicron paling banyak berasal dari para pelaku perjalanan luar negeri dari Arab Saudi, Turki, Amerika, Malaysia, dan United Emirat Arab.

Baca Juga: Kasus Positif Terus Bertambah Setiap Harinya, Pemerintah Waspadai Gelombang Varian Omicron di Indonesia

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya penguatan di pintu-pintu masuk dalam menanggulangi penyebaran varian Omicron. Khususnya terkait pembatasan dan pengaturan durasi masa karantina bagi PPLN.

Sebagai informasi, saat ini kebijakan yang masih diberlakukan terkait kasus positif varian Omicron yaitu setiap pasien positif varian ini harus melakukan isolasi terpusat.

Isolasi terpusat ini dilakukan baik di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di DKI Jakarta maupun di rumah sakit rujukan lainnya.

Nadia menerangkan jika jumlah kasus varian Omicron semakin bertambah maka kemungkinan pasien positif varian ini akan melakukan isolasi secara mandiri.

Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan Kedatangan WNA dari 14 Negara, Aturan Karantina 7x24 Jam Tetap Berlaku

Mereka akan melakukan isolasi secara mandiri dengan pengawasan ketat dari Pusat Kesehatan Masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan setempat serta dukungan dari pelayanan telemedisin.

Pemerintah tetap menghimbau masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena varian Omicron cenderung tidak bergejala.

Selain itu, pemerintah pusat pun mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengujian dan pelacakan kontak dengan segera melokalisasi potensi-potensi terjadinya klaster maupun lonjakan kasus.

Baca Juga: Kemenkes: Mayoritas Orang yang Terinfeksi Omicron Sudah Divaksinasi Lengkap, Tapi Gejalanya Ringan

Pemerintah juga terus melakukan penguatan Whole Genom Sequencing dan penguatan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai bagian dari upaya dalam melakukan pelacakan kontak serta untuk melokalisir secara cepat bila terjadi kasus varian Omicron.***

 

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler