Waspada Cuaca Panas Terik Hingga Pertengahan Mei, Bukan Fenomena Gelombang Panas

9 Mei 2022, 15:27 WIB
Ilustrasi - Waspada Cuaca Panas Terik Hingga Pertengahan Mei, Bukan Fenomena Gelombang Panas /Pixabay/ Ana_J/

Cianjurpedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai kondisi suhu panas terik pada siang hari hingga pertengahan bulan Mei 2022.

Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu panas terik maksimum terukur pada tanggal 1 hingga 7 Mei 2022 yaitu berkisar antara 33-36,1 derajat celsius. 

Adapun suhu maksimum tertinggi hingga 36,1 derajat celsius terjadi di wilayah Tangerang, Banten, dan Kalimarau, Kalimantan Utara.

Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38,8 derajat celsius di Palembang pada tahun 2019.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Sukabumi Hari Ini Senin 9 Mei 2022, Ada di Empat Lokasi

Sedangkan pada rentang waktu yang sama di bulan Mei, suhu maksimum tertinggi tercatat sekitar 38,8 derajat celsius di Temindung, Samarinda, pada tahun 2018.

Informasi tersebut diperoleh berdasarkan keterangan tertulis yang dilansir Cianjurpedia dari instagram @infobmkg pada Senin, 9 Mei 2022.

BMKG menjelaskan bahwa kondisi suhu panas terik di Indonesia yang dirasakan beberapa hari ini bukan disebabkan oleh gelombang panas atau “Heat Wave”, melainkan fenomena kondisi suhu panas terik dalam skala variabilitas harian.

Suhu panas terik yang melanda wilayah Indonesia tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

Baca Juga: Tips Agar Anak-Anak Tetap Sehat Selama Musim Hujan, Hindari Junk Food dan Patuhi Protokol Kesehatan

Pertama, posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator. Hal ini yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang akan cukup mendominasi.

Kedua, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di bumi. Hal tersebut yang menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Sementara itu, menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari berturut-turut dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celsius atau lebih.

Baca Juga: Waspada Penyakit Hepatitis Akut pada Anak, Kenali Gejalanya dan Lakukan Langkah Pencegahan Berikut Ini

Gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti di wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

Dengan melihat kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar senatiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: Instagram @infobmkg

Tags

Terkini

Terpopuler