Moderna Menjadi Salah Satu Pilihan Vaksin Booster COVID-19 yang Direkomendasikan CDC dan FDA

- 7 Januari 2022, 15:41 WIB
Vaksin Moderna.
Vaksin Moderna. /Pixabay.com/ mufidpwt

Cianjurpedia.com – Pemerintah akan segera melaksanakan program vaksinasi booster mulai tanggal 12 Januari 2022. Vaksinasi booster ini akan dilakukan dengan jenis vaksin yang sama atau berbeda dengan dua dosis pertama.

Program vaksinasi booster ini masih menunggu rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Salah satu di antara beberapa jenis vaksin booster pilihan yang sedang menunggu rekomendasi dari dua lembaga pemerintah ini yaitu vaksin Moderna.

Baca Juga: Hidung Tersumbat dan Bersin di Pagi Hari, Ada Apa dengan Anak Saya?

Dikutip dari Antaranews, Presiden Moderna Stephen Hoge menyebutkan hasil awal menunjukkan booster vaksin COVID-19 dari perusahaannya dapat meningkatkan antibodi penetral varian Omicron sekitar 37 kali lipat.

Sebagai perbandingan, Pfizer mengatakan boosternya meningkatkan antibodi 25 kali lipat melawan varian Omicron.

Sementara efek samping yang diterima oleh orang yang disuntik booster vaksin Moderna sama seperti dua dosis utama. Efek samping tersebut meliputi nyeri atau bengkak di tempat suntikan, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, demam, kedinginan, serta mual.

Baca Juga: Memiliki Efikasi Tinggi, Pemerintah Akan Gunakan Vaksin Moderna untuk Booster Tenaga Kesehatan

Pihak Moderna menyatakan ada kemungkinan kecil vaksin COVID-19 produksi perusahaannya dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah.

Menurut Pusat Pengendallian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), orang yang mendapat booster vaksin Moderna melaporkan reaksi yang jauh lebih sedikit daripada penerima dosis kedua vaksin.

Rekomendasi booster COVID-19 berlaku untuk semua orang yang berusia 18 tahun ke atas termasuk wanita hamil.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Vaksin Booster Akan Mulai Diberikan Pada 12 Januari 2022 dengan Sejumlah Syarat

“Orang yang sedang hamil atau baru saja hamil lebih mungkin sakit parah dengan COVID-19 dibandingkan dengan orang yang tidak,” ujar pihak CDC.

Dosis ketiga vaksin Moderna dikatakan dapat memberikan perlindungan kembali hingga 90 persen.

Badan POM Amerika Serikat (FDA) menyatakan, penerima dua dosis vaksin mRNA Pfizer bisa mendapatkan booster vaksin Moderna setelah lima bulan. Akan tetapi, orang yang menerima vaksin awal Moderna masih harus menunggu enam bulan setelah suntikan kedua Moderna.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk Vaksin Sputnik-V Buatan Rusia dengan Efikasi 91,6%

Laporan penelitian di Inggris seperti dikutip dari Cnet, Jumat, mencatat perlindungan booster vaksin Moderna terhadap varian Omicron lebih tinggi pada mereka yang menerima booster vaksin Moderna setelah dua suntikan Pfizer dibandingkan mereka yang menerima suntikan Pfizer ketiga.

Booster Moderna juga dikatakan sedikit lebih efektif daripada Pfizer untuk orang yang menerima dua dosis vaksin AstraZeneca.***

 






 

Editor: Hanif Hafsari Chaeza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x