Network
“Dia (Watanabe) telah bermain di level tinggi, saya tidak terbiasa dengan tempo seperti ini, tapi saya senang saya bisa menikmati diri saya sendiri dan setidaknya saya bisa bermain satu lawan satu dengannya. Saya mengambil peluang saya dan saya memainkan permainan saya, dan saya senang saya bisa melakukannya," lanjutnya.
Opeyori lebih dikenal sebagai pemain ganda putra. Dia dan Olofua adalah No.53 dunia dan merupakan perwakilan Afrika di Tokyo 2020.
Sejak dari Tokyo, dia hanya memiliki sedikit latihan di lapangan, dan akhir bulan lalu mendapatkan tugas pelatihan dengan Center of Excellence di Denmark.
“Di game pertama saya punya banyak energi, jadi saya percaya diri, tapi menjelang akhir saya kehilangan semua kekuatan saya karena saya tidak terbiasa bermain di tempo ini, jadi game kedua saya benar-benar keluar," jelasnya.
Ia mengungkapkan, telah mencoba untuk bergerak tetapi kecepatan dan semuanya terus menurun. Jadi Opeyori harus menemukan cara untuk memulihkan energinya untuk mengambil poin.
"Saya tidak bisa terus seperti ini, saya harus mencari sesuatu yang lain. Apa pun yang harus saya lakukan untuk mengambil satu poin itu. Itu selalu baik untuk mengubah strategi, itu sebabnya saya menelepon dokter. Jadi itu sedikit istirahat, sedikit pemulihan pada kaki saya," ujar Opeyori.
Menurunya, itu merupakan poin terpenting dalam karirnya di bulutangkis. Ia mengaku belum pernah menghadapi lawan seperti Watanabe sebelumnya.
"Ini adalah pengalaman pertama saya. Jadi itu salah satu poin terpenting yang pernah saya ambil. Ini juga pelajaran bagi saya untuk menjaga kekuatan saya," ucapnya.
