Jelang All England 2022, Ini 5 Atlet Bulutangkis Indonesia yang Berprestasi dan Melegenda, Ada Liem Swie King

- 8 Maret 2022, 13:47 WIB
Jelang All England 2022, Inilah 5 Atlet Bulutangkis Indonesia yang Berprestasi dan Melegenda, Ada Liem Swie King
Jelang All England 2022, Inilah 5 Atlet Bulutangkis Indonesia yang Berprestasi dan Melegenda, Ada Liem Swie King /Instagram.com/@hariyanto_arbi/

 

Cianjurpedia.com - Turnamen bulutangkis All England tahun ini akan segera digelar, yaitu pada tanggal 16-20 Maret 2022, di Birmingham, Inggris.

Kejuaraan bulutangkis tertua ini merupakan turnamen yang sudah dinantikan para atlet bulutangkis Indonesia.

Atlet Indonesia sendiri cukup berprestasi dengan berhasil meraih 48 gelar di sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen bulutangkis All England. 

Dikutip dari berbagai sumber pada Selasa 8 Maret 2022, atlet Tan Joe Hok merupakan legenda pertama yang berhasil meraih kemenangan di turnamen All England pada tahun 1959.

Baca Juga: Link Live Score German Open 2022, Ginting Akan Hadapi Wakil Spanyol Siang Ini Pukul 14.00 WIB

Selain Tan Joe Hok ini dia lima atlet bulutangkis Indonesia yang menjadi legenda di kejuaraan tingkat dunia, All England. 

 

  • Rudi Hartono

 

Rudi Hartono adalah pebulutangkis Indonesia yang memegang rekor juara tunggal putra di All England, dengan meraih delapan gelar juara. 

Atlet yang lahir di Surabaya pada tanggal 18 Agustus 1949 ini merupakan pemegang juara terbanyak, dimana tujuh dari delapan gelar juaranya, dia raih secara berturut-turut di tahun 1968-1974. 

Prestasi gemilang yang berhasil diraih Rudy Hartono ini, membuat namanya tercatat dalam Guinness Book of Record pada tahun 1982.

 

  • Liem Swie King

 

Pria kelahiran Kudus tanggal 28 Februari 1956 ini merupakan tokoh legenda bulutangkis Indonesia kedua di kejuaraan All England. 

Pukulan keras khas miliknya menjadi keunggulan dalam mengalahkan pertahanan lawan, sehingga ia dijuluki dengan nama the king of smash pada masa kejayaannya. 

Lim Swie King sempat menantang Rudy Hartono di final kejuaraan All England, pada tahun 1976, dan saat itu dirinya meraih gelar runner-up.

Baca Juga: Jadwal German Open 2022 Hari Ini, Selasa 8 Maret 2022, Ada Tunggal Putra Ginting dan Vito, Adnan/Mychelle

Setelah dua kali meraih gelar runner-up pada tahun 1976 dan 1977, akhirnya ia berhasil meraih gelar juara sebanyak tiga kali di turnamen All England, yaitu pada tahun 1978, 1979, dan 1981. 

Melansir dari laman PB Djarum, pemilik gelar “King Smash” pernah menjadi sosok yang paling ditakuti di jagat bulutangkis. 

Dengan smash yang menjadi senjata pamungkasnya, ia pernah berjaya di kejuaraan yang sering disebut-sebut sebagai kejuaraan dunia tidak resmi.

 

  • Johan Wahjudi dan Tjun Tjun

 

Pada turnamen All England, keterampilan atlet Indonesia diakui pada sektor ganda putra. Sebanyak 21 gelar berhasil diraih oleh Indonesia.

Kejuaraan terbanyak berhasil dimenangkan oleh pasangan Johan Wahjudi dan Tjun Tjun, yang berhasil meraih enam gelar kejuaraan. 

Gelar kejuaraan pasangan ganda putra pada turnamen All England ini, diraih berturut-turut pada tahun 1974-1975 dan tahun 1977-1980.

Baca Juga: Sejarah All England, Kejuaraan Bergengsi Bulutangkis Paling Tua di Dunia Tinggal Hitungan Hari

 

  • Susy Susanti

 

Nama Susy Susanti tentu sudah tak asing lagi, dia adalah atlet bulutangkis putri terbaik di Indonesia, yang pernah meraih juara dunia. 

Ibu dari tiga anak ini ikut mencatatkan prestasi gemilangnya pada turnamen All England. Susy menguasai lapangan dengan meraih empat gelar pada All England.

Kemenangan istri dari pebulutangkis Alan Budikusuma  di turnamen All England ini berhasil diraihnya pada tahun 1990-1991 dan tahun 1993-1994. 

 

  • Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir

 

Pasangan ganda campuran Tantowi Yahya dan Liliyana Natsir ini pun dapat disebut sebagai legenda Indonesia pada turnamen All England.

Tontowi dan Liliyana berhasil meraih gelar kejuaraan ganda campuran All England sebanyak tiga kali berturut-turut, yaitu pada tahun 2012-2014. 

Kemenangan pada tahun 2012 ini merupakan gelar kejuaraan pertama pada sektor ganda campuran di turnamen All England. 

Baca Juga: Jadwal 4 Kejuaraan Bulutangkis di Bulan Maret 2022, Mulai Dari German Open 2022 Hingga All England

Hebatnya kejuaraan All England pada tahun 2013, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia ini hanya butuh waktu sekitar 42 menit saja untuk mendapatkan kemenangannya. 

Kemampuan para atlet bulutangkis Indonesia ini sangat diperhitungkan di tingkat dunia.

Terutama dengan memiliki tokoh legenda seperti mereka, patut dijadikan sebagai contoh keberhasilan dan kejayaan bulutangkis Indonesia. 

Semoga di turnamen All England selanjutnya, atlet bulutangkis Indonesia dapat menorehkan kembali prestasi mereka dalam turnamen yang bergengsi bagi para pemain top dunia ini.***



Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: PB Djarum Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x