Cianjurpedia.com - Liem Swie King, salah satu atlet bulutangkis Indonesia terbaik yang menjadi legenda di turnamen bergengsi All England.
Pada masa kejayaannya, Liem Swie King diberi gelar 'King Smash', karena teknik pukulannya yang selalu dapat mengalahkan pertahanan lawan.
Dengan teknik jumping smash-nya, Liem Swie King berhasil menyabet tiga gelar juara dalam turnamen All England.
Dikutip dari PB Djarum pada Rabu 9 Maret 2022, sejarah perjuangan pria kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 ini, demi meraih gelar juara di All England tidaklah mudah.
- Tahun 1974
Pada tahun 1974, merupakan kali pertama Liem Swie King berlaga di Wembley arena, Inggris. Saat itu, King hanya bisa sampai di babak perempat final.
Kala itu, King tidak berhasil mengalahkan pemain unggulan asal Denmark, Svend Pri, dengan skor yang diraih adalah 5-15 dan 5-15.
- Tahun 1975
Kemudian, pertandingan yang kedua adalah pada tahun 1975, pada saat itu pun King masih belum dapat meraih gelar juara di turnamen All England.
Pemain asal Denmark lainnya, Flemming Delfs juga tidak dapat dikalahkan, memasuki babak delapan besar dengan skor 8-15 dan 13-18.
- Tahun 1976
Selanjutnya pada kali ketiga yaitu tahun 1976, prestasi King mulai mengalami peningkatan. King melesat ke babak puncak dan berhasil mengalahkan rival-nya, yaitu Svend Pri.
Saat itu, King berhasil mengalahkan pemain unggulan asal Denmark itu pada babak perempat final, dengan skor 18-17 dan 15-2.
Baca Juga: Sejarah All England, Kejuaraan Bergengsi Bulutangkis Paling Tua di Dunia Tinggal Hitungan Hari
Lalu pada babak semifinal, King melawan pemain asal Swedia, Sture Johnson, dan berhasil menang kembali dengan skor 15-10 dan 15-2.
Kemudian, pada babak final akhirnya King harus berhadapan dengan teman senegara Rudy Hartono, namun King kalah dan menjadi runner up, dengan skor 7-15 dan 7-15.
- Tahun 1977
Selanjutnya, King masih menemui kegagalan pada kali keempat, yaitu pada tahun 1977. Kali ini pun, King masih mendapatkan gelar runner up.
Saat itu King harus menerima kekalahan setelah bertanding kembali dengan pemain asal Denmark, Flemming Dhelfs dengan skor rubber game, yaitu 17-15, 11-15, dan 8-15.
- Tahun 1978
Hingga akhirnya pada tahun 1978, Liem Swie King berhasil peraih gelar juara di turnamen All England.
Pada pertandingan All England yang kelima ini King berhasil mengalahkan tiga pemain asal Denmark termasuk Svend Pri. Pada babak perempat final, King meraih skor 15-10 dan 15-5.
Baca Juga: Jadwal 4 Kejuaraan Bulutangkis di Bulan Maret 2022, Mulai Dari German Open 2022 Hingga All England
Lalu, King berhasil mengalahkan rekannya, Iie Sumirat pada babak semifinal.
Dan di final kali ini, King berhasil mengalahkan pemain legend bulutangkis Indonesia lainnya, yaitu Rudy Hartono, dengan pencapaian skor 15-10 dan 15-3.
- Tahun 1979
Lalu pada kejuaraan All England tahun 1979, King masih berhasil mempertahankan gelar juaranya.
Pada kejuaraan yang keenam kali ini, di babak final King bertemu kembali dengan pemain asal Denmark yaitu Flemming Dhelfs, dan berhasil unggul dengan skor 15-7 dan 15-8.
- Tahun 1980
Meski King berhasil masuk ke babak final All England, namun pada pertandingan ketujuh tahun 1980 ini, King tidak dapat mempertahankan gelar juaranya.
Pada pertandingan kali ini, King harus kalah dari pemain asal India, yaitu Prakash Padukone, dan harus mendapatkan gelar runner up dengan skor 3-15 dan 12-15.
- Tahun 1981
Meskipun gagal pada turnamen tahun sebelumnya, pada pertandingan tahun 1981 ini King tak pantang menyerah, dan hasilnya pun tak mengecewakan.
Pada pertandingan kedelapan ini, akhirnya King dapat kembali meraih kemenangannya dengan menyabet gelar juara All England untuk ketiga kalinya.
Di babak final kali ini pun King dipertemukan kembali dengan rival sebelumnya, yaitu Prakash Padukone.
Akhirnya, King berhasil menaklukan atlet asal India itu dan meraih kemenangan dengan skor rubber game yaitu 11-15, 15-4, dan 15-6.***