Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir, menggunakan ikan laut sebagai bahan utama lantaran bahan tersebut mudah ditemukan.
Lain halnya dengan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, dan biasa berprofesi sebagai petani. Mereka memanfaatkan tumbuhan yang ditemukan di hutan (seperti pisang kole) sebagai bahan dasar pindang gunung.
Lebih jauh masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, selain mengelola lahan pertanian, mereka juga biasa memelihara ayam, kambing dan sapi. Sumber-sumber protein tersebut mereka manfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat pindang gunung.
Cita rasa gurih, asam dan segar dari pindang gunung serta keragaman jenisnya, menjadi salah satu kekayaan masyarakat Pangandaran. Sudah sepatutnya jika warisan budaya tak benda ini terus dilestarikan.***