Sepenggal Kisah Pelukis Raden Saleh, Makamnya Baru Ditemukan 43 Tahun Setelah Ia Meninggal

- 3 Februari 2022, 15:46 WIB
Pelukis asal Indonesia, Raden Saleh.
Pelukis asal Indonesia, Raden Saleh. /Dok. kebudayaan.mendikbud.go.id

Cianjurpedia.com - Raden Saleh Sjarif Boestaman merupakan maestro pelukis Indonesia yang karyanya sudah mendunia.

Ia disebut mempelopori seni modern Indonesia. Lukisannya banyak mengandung perpaduan Romantisisme yang sedang populer di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa sang pelukis.

Raden Saleh meninggal di Bogor pada 23 April 1880. Meski begitu, lokasi makamnya baru diketahui secara luas sekitar tahun 1923.

Baca Juga: Mengenal Kebesaran Sejarah Islam Lewat Museum Al Quran dan Asmaul Husna di Madinah

Sebuah gang sempit yang semula bernama Gang Kebon Gede di samping Jalan Pahlawan, adalah tempat peristirahatan terakhir Raden Saleh dan istrinya Raden Ayu Ngadiredjo.

Di depan gang, terdapat papan kecil bertuliskan "Makam R Saleh" yang menjadi petunjuk lokasi makam. Kompleks makamnya berada di pemukiman padat penduduk.

Menariknya, Raden Saleh yang pernah punya puri sangat indah di Cikini (sekarang RS PGI Cikini di Jalan Raden Saleh, Jakarta) yang halamannya demikian luas hingga dijadikan kebun binatang (sekarang jadi Taman Ismail Marzuki), dimakamkan di tanah wakaf orang lain.

Baca Juga: Sejarah Kabah Dari Masa Nabi Adam Hingga Rasulullah, Dulu Bentuknya Bukan Kubus

Makam Raden Saleh sebenarnya adalah makam keluarga Raden Panoeripan, seorang bangsawan Sunda.

Makam Raden Saleh dan istri sempat bertahun-tahun terlupakan dan “hilang.” Hingga pada 1923 ditemukan kembali dalam keadaan tertutup ilalang.

Kala itu, seorang mantan Wakil Kepala Kejaksaan Bogor bernama Adung Wiriatmadja tak sengaja melihat gundukan batu saat menebang ilalang di sebelah barat rumahnya.

Baca Juga: Mau Nonton MotoGP Langsung di Mandalika? Simak Dulu Syarat Berikut Ini, Di antaranya Sudah Vaksin 2 Dosis

Setelah itu tampak dua makam tersebut. Batu nisan dari marmer pun dibersihkannya. Adung kelak menjadi juru rawat makam Raden Saleh.

Makam Raden Saleh beserta istri terbuat dari marmer hitam. Lalu diatasnya, terdapat kalimat berbahasa Belanda yang diukir.

Kalimat tersebut menyebutkan bahwa makam ini merupakan makam Raden Saleh dan disebutkan pula jasa-jasanya. Selain seorang pelukis, Raden Saleh adalah pencetus kebun binatang Ragunan.

Pada 1953, Presiden Soekarno menginisiasi pemugaran makam beserta prasasti peringatan yang juga berfungsi sebagai batas antara makan Raden Saleh dengan makam lainnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Rajab, Yuk Simak Jadwal Puasa Rajab Beserta Bacaan Niat dan Keistimewaannya

Di dinding itu tertulis “Makam Raden Saleh Sjarif Bustaman. Lahir di Semarang kira-kira tahun 1813/1814, wafat di Bogor tanggal 23 April 1880. Dibangun kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia tanggal 7 September 1953.”

Sejak dipugar pada 1953, tidak ada perubahan bentuk dari monumen peringatan di makam Raden Saleh.

Pada 2008, terdapat penambahan bangunan di komplek makam tersebut berupa Saung Budaya, di mana di dalamnya terdapat dokumentasi dari lukisan-lukisan Raden Saleh yang difoto ulang dan didesain dengan sejarah lukisannya, serta cerita tentang Raden Saleh.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x