8 Makanan Khas Menyambut Tahun Baru dari Berbagai Negara

31 Desember 2020, 19:29 WIB
Ilustrasi Perayaan Tahun Baru /Pixabay/kaboompics

 

Cianjurpedia - Perayaan menyambut tahun baru selain identik dengan kembang api dan terompet juga dengan makanan khasnya. Di Indonesia, setiap malam pergantian tahun baru, orang-orang banyak yang membakar jagung, sosis, dan kentang.

Bagaimana dengan negara lainnya? Apakah ada makanan khas dalam perayaan menyambut tahun baru?

Berikut cianjurpedia.com rangkum dari berbagai sumber, 8 makanan khas tahun baru di negara lain.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Cianjur Siapkan Swab Antigen di Lokasi Wisata Antisipasi Penyebaran Covid-19

1. Toshikoshi Soba dari Jepang

 

Toshikoshi Soba dari Jepang Pixabay

Masyarakat Jepang mempunyai menu khusus yang cuma disantap di akhir tahun, yakni toshikoshi soba alias soba 'pergantian tahun'. Orang Jepang percaya menyantap makanan ini bisa membawa berkah kesehatan dan umur panjang.

Mie soba ini berwarna kecokelatan yang dibuat dari gandum. Bentuknya yang panjang merupakan simbol panjang umur dan kemakmuran. Tradisi makan soba jelang tahun baru sudah ada sejak abad ke-17.

Selain tsoba, kagami mochi juga menjadi makanan yang wajib ada saat tahun baru. Kue kenyal ini disusun menjadi tiga tingkatan dan dihias dengan potongan buah jeruk di atasnya.

2. Kransekage dari Denmark

 

Kransekage dari Denmark Pixabay

Kue khas Skandinavia ini berbentuk bulat dan disajikan dengan menumpuknya sebanyak delapan belas tingkatan. Hidangan bernama Kransekage ini selalu ada di meja makanan masyarakat Denmark saat malam tahun baru.

3. Cotechino con lenticchie dari Italia

 

Cotechino con lenticchie dari Italia Tangkap layar kanal Youtube https://www.youtube.com/watch?v=Ib7nsM3qRcQ

Cotechino con leticchie merupakan makanan khas Italia yang dihidangkan setiap malam tahun baru. Terdiri dari potongan sosis yang disajikan bersama kacang lentil.

Baca Juga: Catatan Kriminal dan Kecelakaan Selama Tahun 2020 di Wilayah Hukum Polres Cianjur

Kacang lentil ini melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan menyantap hidangan ini, masyarakat Italia berharap bisa mendapat keberuntungan melimpah tahun depan.

4. Pickled Herring dari Polandia

 

Pickled Herring dari Polandia Pixabay

Pickled Herring atau ikan herring adalah hidangan malam tahun baru istimewa di Polandia yang direndam dalam air selama 24 jam dalam toples bersama potongan bawang, bumbu, gula dan cuka. Ikan ini dimakan tepat pada tengah malam bersama saus krim dan onion rings.

5. Oliebollen dari Belanda

 

Oliebollen dari Belanda Pixabay

Sambil menunggu jarum jam melampaui pukul 00.00 di akhir tahun baru, biasanya orang Belanda memakan camilan oliebollen.

Hidangan serupa donat, berbentuk bulat dan digoreng ini terbuat dari adonan gandum, telur, gist, susu, baking powder, garam secukupnya. Terkadang oliebollen dikombinasi dengan kismis atau irisan apel. Dapat disantap begitu saja atau ditambah bubuk gula, didampingi kopi, teh, champagne atau bahkan minuman ringan lainnya.

6. Kuku Sabzi dari Iran

 

Kuku Sabzi dari Iran Tangkap layar youtube https://www.youtube.com/watch?v=Tt36albrLGU

Kuku Sabzi mirip dengan frittata Italia dan quiche Prancis, dibuat dari telur dan rempah. Biasanya makanan ini disantap dengan roti serta yogurt atau salad dan disajikan pada Nowruz, hari Tahun Baru di Iran. 

7. Hoppin John dari Amerika

 

Hoppin John dari Amerika Tangkap layar kanal Youtube https://www.youtube.com/watch?v=f-gSx3UHvis

Hoppin John merupakan hidangan yang terdiri dari nasi, tumisan daging, kacang polong, sayuran serta jagung.

Makanan khas Amerika ini disajikan pada tahun baru karena masing-masing bahan makanannya memiliki arti. 

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19 Lee Min Ho Donasikan Rp640 Juta untuk Anak-anak Korban Kekerasan

Seperti jagung yang melambangkan emas, sayuran melambangkan kesuburan dan kacang polong melambangkan uang.

Gabungan ketiganya diharapkan bisa membawa kebaikan dan keberuntungan di tahun depan.

8. Anggur dari Spanyol

 

Anggur Pixabay

Di Spanyol, ada tradisi unik saat menyambut tahun baru, yakni memakan 12 butir anggur ketika jarum jam menunjukkan pukul 12 malam. 

Baca Juga: Seluruh Destinasi Wisata Di Kabupaten Lebak Ditutup Hingga Tanggal 4 Januari

Jumlah tersebut mewakili harapan keberuntungan untuk 12 bulan mendatang. Menjelang pergantian tahun, mereka akan menghitung mundur waktu sambil memakan anggur satu per satu.

Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-20 dan dipelopori para produsen anggur di selatan Spanyol.***

 

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler