Menu Hidangan Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina, Ada Selat dan Bestik Khas Solo yang Unik

- 12 Desember 2022, 09:05 WIB
Ilustrasi. Menu Hidangan Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina, Ada Selat dan Bestik Khas Solo yang Unik
Ilustrasi. Menu Hidangan Resepsi Pernikahan Kaesang dan Erina, Ada Selat dan Bestik Khas Solo yang Unik /Foto: pixabay/Engin_Akyurt

 

Cianjurpedia.com - Resepsi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada Minggu, 11 Desember 2022 kemarin, berlangsung meriah dan dihadiri tamu-tamu penting kenegaraan. Banyak warganet yang penasaran, apa saja menu yang dihidangkan saat acara.

Acara pernikahan dan menu hidangan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Seringkali ragam dan citarasa menu menjadi hal yang dinanti para tamu undangan. Terutama jika terdapat menu tradisional khas daerah asal mempelai, seperti pada pernikahan Kaesang dan Erina.

Pada pernikahan Kaesang dan Erina kemarin, terdapat menu utama Steamboat Aneka Bakso, Sup Iga Bakar, Timlo Solo, Bakwan Malang, Japanese Set, Dimsum, Pecking Duck dan Mie Lamien, Selat Segar Daging, Bestik Galantine, Chicken Cordon Bleu, Fried Dori With Potato Byron, Tengkleng Solo, Kambing Guling dan Nasi Kebuli, Sate Ayam dan Lontong.

Dari berbagai menu tersebut, ada beberapa hidangan khas Solo yang menarik perhatian seperti timlo, selat daging, bestik galantine, dan tengkleng.

Baca Juga: Akad Nikah Ria Ricis dan Teuku Ryan Kental dengan Adat Palembang, Tarian Pagar Pengantin Wanita Jadi Sorotan

Timlo adalah hidangan berkuah yang memiliki kemiripan rasa perpaduan dari bakso dan soto. Namun, komponen pada kimlo lebih beragam yaitu ati ampela ayam, irisan dadar gulung, irisan sosis solo, mihun, telur pindang, ayam goreng suwir, dan kuah sup bening yang segar. 

Dilansir dari web indonesia.go.id, sejarawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko mengatakan bahwa timlo terinspirasi dari sup kimlo. Makanan ini berasal dari tradisi makanan berkuah di kalangan etnis Tionghoa.

Perubahan bunyi dari kata kimlo ke kata timlo disebut korespondensi fonetik, umumnya akibat pelafalan oleh dialek berbeda dari dialek asal.

Halaman:

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x