Sebaran COVID-19 Tembus 90 Juta Kasus di Seluruh Dunia

- 12 Januari 2021, 08:15 WIB


Cianjurpedia.com - Berdasarkan hasil perhitungan Reuters, hingga Senin 11 Januari 2021 kasus konfirmasi positif COVID-19 di seluruh dunia melampaui 90 juta.

Angka ini bahkan terjadi ketika negara-negara di seluruh dunia berebut untuk mendapatkan vaksin dan terus memperpanjang lockdown untuk melawan varian virus corona baru.

Varian COVID-19 baru yang awalnya ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan menyebar dengan cepat secara global. Sekitar sepertiga dari total kasus terdaftar dalam 48 hari terakhir, menurut penghitungan Reuters.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Telah Menerima Suntikan Vaksin COVID-19


Eropa, yang menjadi wilayah pertama yang melaporkan 25 juta kasus pekan lalu, tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia, diikuti oleh Amerika Utara dan Latin dengan masing-masing 22,4 juta dan 16,3 juta kasus.

Eropa telah melaporkan sekitar 31% dari sekitar 1,93 juta kematian terkait virus korona secara global.

Inggris Raya, negara Eropa yang paling parah terkena dampak, melampaui 3 juta kasus pada Jumat lalu.

Negara ini akan segera mengimunisasi orang-orangnya yang paling rentan terhadap COVID-19 pada pertengahan Februari dan berencana untuk menawarkan suntikan kepada setiap orang dewasa pada musim gugur.


Baca Juga: Ditemukan 100 Lebih Kasus Covid-19, Kota Shijiazhuang Lockdown

Untuk mengendalikan penyebaran varian baru virus corona, negara-negara di dunia mulai membatasi pergerakan dan bisnis.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel dan perdana menteri negara bagian pekan lalu setuju untuk membatasi perjalanan yang tidak penting bagi penduduk daerah yang terkena dampak paling parah di seluruh Jerman untuk pertama kalinya.

Langkah ini diambil setelah lockdown yang diputuskan pada bulan Desember gagal mengurangi angka infeksi secara signifikan.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Perpanjang Larangan Masuk bagi WNA

Otoritas Prancis memberlakukan jam malam yang lebih ketat di Marseille setelah pihak berwenang mengatakan varian baru virus COVID-19 yang awalnya ditemukan di Inggris telah ditemukan di kota Mediterania.

Amerika Serikat, negara yang terkena dampak terparah di dunia, melaporkan jumlah kematian tertinggi pada Rabu, dengan lebih dari 4.000 kematian dalam satu hari.

Negara itu telah mencatat lebih dari 22 juta kasus sejak pandemi dimulai, melaporkan rata-rata 245.000 infeksi baru sehari selama tujuh hari terakhir, menurut analisis Reuters.

Di Asia, India melampaui 150.000 kematian Selasa lalu, menjadi negara ketiga yang mencapai tonggak sejarah yang suram.

Baca Juga: Penumpang Singapore Airlines Dapat Kirimkan Hasil Tes Covid-19 Secara Digital

Negara Asia Selatan tersebut telah menyetujui dua vaksin COVID-19 dan akan memulai program vaksinasi mulai 16 Januari dengan prioritas diberikan kepada sekitar 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan.***

Editor: Sutrisno

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x