Peran Guru dan Sekolah dalam Menghadapi Bullying yang Terjadi Pada Siswa, Hargai Anak Saat Melapor

- 10 September 2022, 17:42 WIB
Ilustrasi bullying. Peran Guru dan Sekolah dalam Menghadapi Bullying yang Terjadi Pada Murid, Hargai Anak Saat Melapor
Ilustrasi bullying. Peran Guru dan Sekolah dalam Menghadapi Bullying yang Terjadi Pada Murid, Hargai Anak Saat Melapor /Pixabay/RODNAE Productions/

 

Cianjurpedia.com - Bullying atau perundungan kian marak terjadi di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, guru sebagai pendidik kerap menjadi orang yang akan dituju oleh siswa sebagai pelindung bagi mereka dalam mengadu. 

Namun, ada juga siswa yang memilih diam dan tak berani untuk mengatakannya kepada guru. Oleh sebab itu, perlu ada peran dari guru jika melihat ada sikap seorang siswa yang tiba-tiba berubah. Apakah dia telah menjadi korban bullying di sekolah? 

Melansir dari situs Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa), bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Pelaku adalah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa.

Saat ada seorang anak yang memberitahu guru bahwa dia di-bully atau dilecehkan, inilah yang harus dilakukan oleh guru seperti dikutip dari laman resmi UNICEF, Sabtu 10 September 2022:

Baca Juga: Tips Memilih, Menyimpan, dan Mengolah Daging Sapi Segar dengan Metode yang Tepat Ala Chef Norman

  • Tanggapi kejadian itu dengan serius.
  • Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada guru.
  • Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya dan tunjukkan empati.
  • Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.
  • Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.
  • Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.
  • Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.
  • Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.
  • Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.
  • Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog. Anda mungkin perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di 1500771.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Chicken Egg Roll ala Hokben di Rumah, Cocok Untuk Bekal Anak Sekolah

Lalu, inilah yang harus dilakukan seorang guru jika menyaksikan kejadian bullying secara langsung, di antaranya:

  • Tanggapi segera dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu sama lain. Pastikan semua orang tetap aman. Jika diperlukan, minta guru lain untuk membantu Anda.
  • Tetap tenang dan yakinkan anak-anak bahwa masalah ini sudah terkendali.
  • Tunjukkan perilaku tidak agresif yang tegas tanpa membuat pelaku terluka.

Sementara itu, yang bisa guru atau pihak sekolah lakukan untuk melawan bullying sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: UNICEF


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x