Cegah Anemia Dengan Konsumsi Daging Sapi, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Menurut Ahli Gizi

7 Juli 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi daging sapi. Cegah Anemia Dengan Konsumsi Daging Sapi, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Menurut Ahli Gizi /PIXABAY.

 

Cianjurpedia.com – Anemia merupakan salah satu penyebab permasalahan gizi yang ada di dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang sudah menjadi isu selama berpuluh-puluh tahun. 

Menurut ahli gizi Khairizka Citra Palupi, S.Gz, MSc, selaku dosen program studi gizi di Universitas Esa Unggul Jakarta, anemia perlu dicegah dan diatasi, yaitu dengan mencukupi kebutuhan zat besi, misalnya mengkonsumsi daging merah, seperti daging sapi.

Namun, agar peran daging sapi dapat diserap secara optimal untuk mencegah anemia, harus diketahui cara konsumsinya dengan baik dan benar, agar tidak malah berdampak negatif bagi tubuh.  

Menurut Khairizka, terdapat kelompok orang-orang yang rentan terkena resiko anemia, di antaranya anak di bawah 5 tahun, ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur, dan lansia.

Baca Juga: Karena PMK, Kepolisian Gresik Menyekat Kendaraan Angkutan Sapi Potong di Wilayah Perbatasan Jawa Timur

"Masalah anemia di Indonesia ini masih jadi masalah kesehatan masyarakat, terutama wanita," tutur Khairizka dalam webinar Daging Sapi Kita yang diselenggarakan Yayasan CBC Indonesia dan bekerjasama dengan Meat Livestock Australia (MLA), yang dikutip pada Kamis 7 Juli 2022. 

Berdasarkan data yang disampaikan Khairizka, sebanyak 32,9 persen atau sepertiga dari populasi di dunia mengalami anemia. Dan sebanyak 32 persen wanita Indonesia berisiko mengalami anemia dengan rentang usia antara 15-24 tahun. 

Khairizka melanjutkan, dengan mengkonsumsi daging merah, selain untuk pemenuhan kebutuhan protein dan lemak tubuh, dapat pula bermanfaat untuk membentuk sel darah yang lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan imunitas.

Adapun kandungan gizi dalam daging dapat mencegah timbulnya anemia, karena seluruh zat besi pada daging merah dapat diserap oleh tubuh, dibandingkan zat besi yang berasal dari sayuran hanya dapat diserap sepertiga bagian saja. 

Begitu pula dengan kandungan protein yang ada dalam daging merah, sebanyak 90 persen protein dapat diserap secara efektif, dibandingkan dengan sayuran hanya 70 persen saja. 

Baca Juga: Tips Mengolah Daging Merah yang Benar, di Tengah Maraknya Kasus PMK Pada Hewan Ternak

Kelompok orang-orang yang rentan terkena anemia, sangat membutuhkan mengkonsumsi daging merah. Namun, tetap harus dikombinasikan dengan asupan lain jangan sampai berlebihan sehingga dapat lebih optimal. 

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat akan mengkonsumsi daging merah atau daging sapi dengan baik dan benar, diantaranya:

  • Pahami usia, jenis kelamin, dan status kesehatan diri sendiri, karena terdapat kondisinya kesehatan tertentu yang memicu inflamasi, seperti orang yang memiliki obesitas. 

 

  • Pahami jenis dagingnya, yang paling bagus adalah bagian khas dalam, dan sebaiknya pilih yang rendah lemak. 
  • Maksimalkan pengolahan yang minim lemak (nabati) dan bakar, daging yang dibakar menghasilkan zat Advanced glycation end products (AGEs), yaitu bagian hitam setelah dibakar yang tidak baik dikonsumsi. 
  • Sajikan bersama makanan bergizi lainnya, seperti sayuran dan sumber protein nabati lainnya, agar nilai gizi lebih optimal dan seimbang. 
  • Olah menggunakan rempah-rempah, dapat mengoptimalkan nilai gizi yang terkandung di dalam daging. 

 

Dalam sehari, orang dewasa cukup mengonsumsi daging merah sekitar 40-50 gram saja, misalnya dikonsumsi hanya saat makan siang agar tidak cepat bosan. Dan pilihlah daging merah yang masih segar, karena masih kaya akan nutrisi.

Pada webinar Daging Sapi Kita yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2022, oleh Yayasan CBC Indonesia bekerjasama dengan MLA tersebut, menjelaskan mengenai sumber daging sapi segar yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Panduan Kurban untuk Mencegah Peredaran Wabah PMK Saat Idul Adha Sesuai Fatwa MUI

Trysna Satrya selaku Business Development Manager Healthy Beef, menjelaskan bahwa daging sapi segar yang selama ini beredar di masyarakat, merupakan daging sapi yang berasal dari sapi jenis brahman cross, yang berasal dari Australia.

Sapi-sapi tersebut kemudian digemukkan di Indonesia di berbagai perusahaan feedlot. Pada proses penggemukan, sapi-sapi tersebut akan sangat diperhatikan kesehatan dan kebutuhan makananya. 

Setelah itu, sapi-sapi kemudian disembelih dan di proses secara lokal di Rumah Potong Hewan (RPH), dengan memperhatikan aspek kebersihan dan kehalalannya, sehingga lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. 

Demikian penjelasan manfaat serta peran daging sapi serta cara konsumsinya yang baik dan benar, untuk mencegah anemia yang rentan terjadi pada perempuan. Mari kita konsumsi daging sapi segar!***





Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: webinar

Tags

Terkini

Terpopuler