Waspada Ruptur Uteri, Salah Satu Komplikasi Persalinan yang Bisa Membahayakan Nyawa Bayi

- 23 Januari 2022, 21:06 WIB
Ilustrasi melahirkan.
Ilustrasi melahirkan. /Pixabay/Thorsten Frenzel

Ruptur uteri biasanya lebih mengancam nyawa sang bayi. Karena ketika sang ibu didiagnosa mengalami kondisi tersebut, maka dokter harus cepat bertindak untuk mengeluarkan bayi dalam perut ibu.

Jika tidak dilahirkan dalam waktu 10 menit hingga 40 menit, maka bayi dapat meninggal karena kekurangan oksigen.

Biasanya ruptur uteri hampir selalu terjadi pada wanita dengan bekas luka rahim akibat dari persalinan caesar sebelumnya atau akibat operasi rahim lainnya.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Tiba-Tiba Kejang Demam?

Risiko seorang wanita mengalami kondisi ini akan semakin meningkat sejalan dengan semakin seringnya ia melakukan operasi caesar.

Hal ini yang menjadi penyebab sebagian dokter menyarankan wanita yang pernah melakukan persalinan caesar sebelumnya untuk tidak memilih persalinan normal pada kehamilan berikutnya.

Persalinan normal setelah persalinan caesar di kehamilan berikutnya sangatlah mungkin. Namun, hal ini dapat menyebabkan wanita tersebut menghadapi risiko yang lebih tinggi sehingga harus dipantau secara ketat.

Tentu akan timbul pertanyaan, apakah ruptur uteri ini dapat dicegah atau tidak. 

Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Dilaporkan Dalam Kondisi Baik Setelah Mengalami Kecelakaan Mobil

Ruptur uteri seharusnya tidak menghentikan para ibu untuk memilih persalinan secara normal. Namun, penting sekali untuk mendiskusikannya semua pilihan tersebut kepada dokter sehingga ibu dapat mengambil keputusan terbaiknya.

Halaman:

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x