“Tetapi dalam pengalaman klinis saya, itu menenangkan orang ketika mereka berada dalam suasana hati yang tinggi,” ujarnya.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, pentingnya air mata emosional lebih berpengaruh efeknya pada orang lain.
Hal tersebut berarti meneteskan air mata emosional dapat merangsang respons kepedulian dan perlindungan dari orang lain.
Lebih lanjut dr Khurana juga menjelaskan bahwa banyak ahli yang berpendapat menangis dapat melepaskan hormon stres seperti kortisol yang menumpuk di dalam tubuh, sehingga seseorang akan merasa jauh lebih baik setelah menangis.
Pada studi yang dilakukan tahun 2014 menunjukkan, menangis dapat memberikan efek menenangkan dan melepaskan endorfin, atau hormon perasaan baik.
Efek menenangkan tersebut akan muncul beberapa menit setelah seseorang berhenti menangis.
Baca Juga: Overthinking Dapat Menyebabkan Stres Hingga Depresi, Berikut Penjelasannya
Dalam studi tersebut juga menunjukkan bahwa menangis dapat meningkatkan suasana hati karena adanya pelepasan emosional yang otomatis dapat mengurangi perasaan stres.
“Saya memiliki banyak pasien yang mengatakan, 'Anda melakukan pekerjaan Anda karena saya menangis', atau ‘Ini adalah pertama kalinya saya menangis dalam waktu yang sangat lama’,” pungkas dr Khurana. ***