Kementerian Perhubungan Catat Penurunan Mobilitas Masyarakat Hingga 86 persen pada Periode 12-20 Juli 2021

22 Juli 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi jalan tol. Jangan sampai tidak tahu informasi mengenai penyekatan jalan tol di masa PPKM Darurat Juli 2021 /Hening Prihatini/Pixabay/daveharryhy740

Cianjurpedia.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat angka penurunan mobilitas masyarakat selama periode pelaksanaan Pengendalian transportasi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 12 - 20 Juli 2021.

Menurut data Kemenhub, hingga 20 Juli, penurunan yang terjadi cukup signifikan yakni berkisar antara 30 hingga 86 persen.

Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati pada Rabu 21 Juli 2021 di Jakarta.

Baca Juga: Mamasa Sulawesi Barat Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo (M)

"Jika dibandingkan mobilitas masyarakat sebelum adanya SE Satgas 14 dan 15, terjadi penurunan yang cukup signifikan di semua moda transportasi baik di darat untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum, laut, udara, dan kereta api," papar Adita sebagaimana dikutip dari laman Infopublik.id.

Pada moda transportasi udara, secara keseluruhan dari 51 bandara di Indonesia yang dipantau, tercatat penurunannya mencapai 77,6 persen. Yakni dari rata-rata sekitar 124 ribu ergerakan penumpang (pnp) per hari menjadi sekitar 27 ribu pnp per hari.

Untuk moda transportasi kereta api, lanjut Adita, jumlah pergerakan penumpang harian KA Antarkota penurunannya mencapai 77 persen (dari sekitar 27 ribu pnp menjadi sekitar 6 ribu pnp).

Selanjutnya untuk pnp harian KA Perkotaan non KRL Jabodetabek penurunannya mencapai 86 persen (dari sekitar 42 ribu menjadi 5 ribu pnp) dan pnp harian KRL Jabodetabek penurunannya mencapai 56 persen (dari sekitar 330 ribu menjadi 145 ribu pnp).

Baca Juga: Anwar Fuady Kembali Berduka: Dalam Seminggu, Istri dan Anak Meninggalkan Kami

Sementara itu pnp harian KRL Yogya – Solo juga mengalami penurunan mencapai 56 persen (dari sekitar 2500 pnp menjadi sekitar 1.100 pnp).

Penurunan pergerakan penumpang harian juga terjadi pada moda transportasi darat. Pergerakan penumpang bus harian yang berangkat di 31 Terminal Tipe A penurunannya mencapai 42,36 persen (dari sekitar 43 ribu menjadi sekitar 25 ribu pnp).

Sementara untuk angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni penurunannya mencapai 42 persen (dari sekitar 46 ribu menjadi sekitar 27 ribu pnp) dan di lintas Ketapang-Gilimanuk penurunannya mencapai 52 persen (dari sekitar 20 ribu menjadi sekitar 9 ribu pnp).

Pengguna kendaraan pribadi mengalami penurunan paling rendah dibanding moda transportasi lainnya, yakni berkisar di angka 30 persen.

Baca Juga: Cek Disini Daerah-daerah Yang Masuk Dalam PPKM Level 3 dan Level 4

Berdasarkan pantauan lalu lintas kendaraan di empat ruas jalan tol yakni Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi, tercatat volume lalu lintas yang ke arah luar Jabodetabek penurunannya mencapai 30 persen (dari sekitar 119 ribu menjadi sekitar 84 ribu kendaraan), sementara yang masuk ke arah Jabodetabek penurunannya mencapai 33 persen (dari sekitar 123 ribu menjadi sekitar 83 ribu kendaraan).

Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi laut di wilayah Jawa dan Bali yang mengalami penurunan 30,3 persen (dari rata-rata per hari 1.935 penumpang menjadi rata-rata per hari 1.348 penumpang kapal). ***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler