Merasa Malu Atas Kasus Pelecehan yang Dialaminya, Putri Candrawathi Berkali-kali Bilang ‘Lebih Baik Mati’

- 2 September 2022, 19:46 WIB
Ilustrasi Merasa Malu Atas Kasus Pelecehan yang Dialaminya, Putri Candrawathi Berkali-kali Bilang ‘Lebih Baik Mati’
Ilustrasi Merasa Malu Atas Kasus Pelecehan yang Dialaminya, Putri Candrawathi Berkali-kali Bilang ‘Lebih Baik Mati’ /Tangkapan Layar live streaming KompasTV/

Cianjurpedia.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mengungkapkan, saat proses pemeriksaan Putri Candrawathi terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, istri dari Ferdy Sambo itu berkali-kali menyatakan ingin mengakhiri hidupnya.

Ketua Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan Andy Yentriyani, meyakini adanya dugaan kuat perihal kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022 lalu.

“Kami menemukan bahwa ada petunjuk-petunjuk awal yang perlu ditindaklanjuti oleh pihak penyidik baik dan keterangan P dan FS mengenai peristiwa ini,” ujar Andy di Kantor Komnas HAM Jakarta, sebagaimana melansir dari laman PMJNews, Jumat, 2 September 2022.

Berdasarkan temuan dari pihak Komnas HAM, lebih lanjut Andy menjelaskan terdapat keengganan dari yang bersangkutan untuk melaporkan kasusnya sejak awal.

Baca Juga: Ini Penampakan Ferdy Sambo Berbaju Tahanan di Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Brigadir J, Para Tersangka Akan Pakai Baju Tahanan Kecuali Istri Ferdy Sambo

Hal tersebut dikarenakan oleh sejumlah faktor, antara lain rasa malu, menyalahkan diri sendiri, dan takut pada ancaman pelaku, serta dampak yang dapat memengaruhi seluruh kehidupannya terkait kasus ini.

“Posisi sebagai istri dari seorang petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan maupun laki-laki pada ancaman dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati. Ini disampaikan (Putri) berkali-kali,” terang Andy.

Selain itu, Andy juga menegaskan Komnas Perempuan perlu berpikir ulang mengenai relasi kuasa antara atasan dan bawahan tidak lah cukup untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya kekuasaan.

Halaman:

Editor: Nugraha Ramdhani

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x