Pengungsi Suriah Aram Mahmoud yang Siap Melawan Jojo di Pertandingan Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini

24 Juli 2021, 08:06 WIB
Aram Mahmoud, pebulutangkis Belanda asal Suriah /Danny Aisyah Oktafiani/

 

Cianjurpedia.com - Mimpi pebulutangkis asal Suriah, Aram Mahmoud, untuk bisa bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya terwujud. 

Di bawah bendera Belanda, hari ini, Sabtu 24 Juli 2021, Aram akan melawan pebulutangkis Indonesia, Jonathan Christie atau biasa disapa Jojo. 

Perjalanan Aram bisa menuju ke pesta olahraga empat tahunan ini tidaklah mudah. Pria kelahiran 15 Juli 1997 ini menyukai olahraga bulu tangkis sejak usia tujuh tahun.

Namun karena tidak adanya peluang di Suriah, ia memilih melarikan diri dari perang dan mencoba membangun permainannya di negara orang. 

Baca Juga: Jadwal Kajian Islam Jawa Barat Hari Ini Sabtu 24 Juli 2021

Aram harus mengungsi dari Damaskus, Suriah ke Belanda pada 2015 karena perang saudara yang terus memanas di negaranya.

Jalan berliku harus dilalui, kepindahannya ke Belanda tak membuat kariernya langsung berjalan mulus di ajang Internasional.

Dia menggabungkan pelatihan dengan belajar di Akademi Johan Cruyff dan sebelumnya telah memenangkan kejuaraan Suriah pada tahun 2013 dan 2014, serta Arab Youth Championship. 

Meski Aram sempat bertanding di luar negeri di bawah bendera Suriah, tapi ia tidak dapat bersaing di tingkat internasional dari 2015 hingga 2018 karena situasi dan status hukumnya. 

Tak pantang menyerah, Aram terus berlatih dan mengikuti berbagai kompetisi lokal. Ia sempat menerima bantuan dari klub lokal BV Almere. 

Penantiannya pun berakhir saat terpilih sebagai salah satu dari 29 anggota Tim Pengungsi Olimpiade (Refugee Olympic Tim) IOC untuk bersaing di Olimpiade Tokyo 2020.

Aram menjadi pemain bulu tangkis pertama yang berpartisipasi di Olimpiade sebagai bagian dari Tim Pengungsi IOC.

Meski tak seperti para pebulutangkis lainnya, karena tidak bisa membawa nama negara serta mengibarkan bendera bangsanya, Aram tetap semangat. 

Aram berharap prestasinya bisa membanggakan keluarganya, hingga akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarganya yang berada di Suriah.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: BWF Badminton Wikipedia

Tags

Terkini

Terpopuler