Fakta Menarik Thailand Open dari Masa ke Masa, Juara Terbanyak Hingga Prestasi Indonesia Selama 35 Tahun

31 Mei 2023, 07:24 WIB
Fakta Menarik Thailand Open dari Masa ke Masa, Juara Terbanyak Hingga Prestasi Indonesia Selama 35 Tahun /BWF

 

Cianjurpedia.com - Turnamen level BWF Super 500 Thailand Open 2023, telah dimulai pada Selasa 30 Mei, dan akan digelar hingga Minggu, 4 Juni mendatang di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand.

Thailand Open 2023 diselenggarakan pertama kali pada 1984 dan kali ini memasuki edisi ke-35. Turnamen ini sempat absen diadakan pada tahun 1986, 1998, 2002, 2010, dan 2021.

Saat merebaknya pandemi Covid-19 pada 2021, dua gelaran Thailand Open digabungkan menjadi turnamen level BWF 1000 yang merupakan bagian dari Asian Leg pada bulan Januari, yaitu Yonex Thailand Open (12-17 Januari), TOYOTA Thailand Open (19-24 Januari), dan ditutup dengan BWF World Tour Finals (27-31 Januari).

Melansir dari laman web BWF pada Selasa, 30 Mei 2023, berikut berbagai fakta dan serba-serbi mengenai turnamen Thailand Open sepanjang masa:

Baca Juga: Jadwal Badminton Thailand Open 2023 Hari Ini, 13 Wakil Indonesia di Babak 32 Besar, Ada Minions dan The Babies

- Tiga negara raksasa bulu tangkis telah meraih juara di kelima nomor kategori, yaitu China, Indonesia dan Korea;

- Namun, China tetap menjadi satu-satunya negara yang melakukan sapu bersih gelar juara pada tahun 1999 dan 2008;

- Pada empat edisi terakhir Thailand Open, hanya Taiwan yang memenangkan setidaknya satu kategori setiap tahunnya;

- Susi Susanti dan Greysia Polii dari Indonesia memiliki gelar juara terbanyak, yaitu masing-masing empat gelar;

- Pebulu tangkis Indonesia lainnya, Apriyani Rahayu, yang meraih treble bersama Polii, juga dapat menyusul gelar juara terbanyak jika berhasil meraihnya tahun ini bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti;

- Gelar juara yang diraih Susanti berturut-turut pada 1991-1994, merupakan rekor turnamen untuk kemenangan beruntun;

- Di antara para mantan juara, Chan Peng Soon adalah yang   terlama belum meraih kemenangan kembali. Kali ini ia akan berpasangan di ganda campuran bersama Cheah Yee See. Wakil Malaysia itu merebut gelar perdananya pada 2009, bersama Lim Khim Wah di nomor ganda putra;

- Mantan pemenang lainnya yang kembali dengan pasangan berbeda, adalah Huang Dong Ping (Feng Yan Zhe), Choi Sol Gyu (Kim Won Ho) dan He Ji Ting (Zhou Hao Dong);

- Choi dan He bisa menjadi pebulu tangkis pertama yang berhasil meraih juara dengan pasangan kedua, setelah Huang. Ia menjadi pemenang ganda campuran pada 2019, saat berpasangan dengan Wang Yi Lyu. Kemenangan tersebut terjadi tiga tahun, setelah ia dan Li Yin Hui muncul sebagai ratu ganda putri;

- Kemenangan Choi dan He sebelumnya ada di nomor ganda campuran. Choi meraih juara delapan tahun lalu bersama Eom Hye Won, dan kemudian meraihnya kembali dengan Du Yue pada 2017. Eom juga bermain imbang pada ganda campuran dengan Ko Sung Hyun;

- Lee Yong Dae adalah yang terakhir memenangkan dua kategori terpisah pada edisi yang sama pada tahun 2007 (ganda putra dan ganda campuran). Pebulu tangkis Korea lainnya, Jeong Na Eun yang merupakan unggulan kelima di ganda putri dan ganda campuran, dapat menirunya;

- Selain itu, unggulan kedua ganda campuran Seo Seung Jae dan Chae Yu Jung, berpotensi melakukan hal yang sama;

- Taruhan Korea untuk menghentikan paceklik ganda putra selama 10 tahun, bergantung pada unggulan kelima Choi/Kim, dan juara Malaysia Masters 2023, Kang Min Hyuk/Seo;

- Ganda putra Indonesia belum pernah meraih kemenangan kembali sejak juara tahun 2017, yang diraih oleh Berry Angriawan/Hardianto. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal meraihnya karena cedera di final musim lalu;

- Meski gelar juara sedang mengalami kemarau panjang, namun Indonesia masih menduduki posisi teratas perolehan juara terbanyak di kategori tersebut, yaitu dengan jumlah 12 gelar. Unggul lima edisi lebih banyak dari China. Ganda putra, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando menjadi satu-satunya harapan mereka di gelaran kali ini;

- China tidak memiliki ganda putra yang tampil setelah Liu Xiaolong/Qiu Zihan pada 2012;

- Sudah 12 tahun berlalu sejak China meraih juara tunggal putra lewat Chen Long. Pada edisi kali ini, mereka membanggakan empat dari delapan unggulan teratas, yaitu Shi Yu Qi, Li Shi Feng, Lu Guang Zu, serta runner-up Malaysia Masters, Weng Hong Yang;

- Tuan rumah Thailand terakhir menjadi unggulan tunggal putra dan ganda putri yaitu pada tujuh tahun lalu. Namun kini, mereka mengandalkan unggulan Kunlavut Vitidsarn, Jongkolphan Kititharakul/Rainda Prajongjai, dan Benyapa - Nuntakarn Aimsaard;

- Meski Hong Kong China tak pernah memuncaki podium, namun mereka mampu mengandalkan dua unggulan tunggal putra, Ng Ka Long Angus dan Lee Cheuk Yiu;

- Bulgaria adalah negara dengan pemain unggulan delapan ganda putri, Gabriela dan Stefani Stoeva yang belum pernah meraih keberhasilan sebelumnya;

- Tak satu pun dari juara bertahan yang kembali berpartisipasi sejak tahun 2016 silam, artinya, kelima kategori akan memahkotai pemenang baru;

- Kecuali An Se Young, unggulan teratas lainnya sebelumnya pernah meraih gelar juara;

- An dilatih oleh Sung Jihyun, satu -satunya pemenang tunggal putri Korea dalam sejarah turnamen. Sung memenangkan gelar juara pada tahun 2015.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: BWF

Tags

Terkini

Terpopuler