Terkait Isu Kedaluwarsa, Kemenkes Jelaskan BPOM Tetapkan Masa Simpan Vaksin Sinovac 6 Bulan

16 Maret 2021, 16:13 WIB
Ilustrasi – Vaksin Covid-19. Simak beneran kabar yang menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tetap digunakan meski sudah akan kadaluwarsa pada 25 Maret 2021.* /Pixabay/Alexandra_Koch

Cianjurpedia.com – Sejak pekan lalu, informasi mengenai sejumlah vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang dikabarkan memasuki masa kedaluwarsa pada bulan Maret 2021 sempat meramaikan media sosial. Informasi ini tentunya semakin meresahkan masyarakat awam.

Sebelumnya, juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma Bambang Hariyanto menjelaskan vaksin Sinovac ini diterbitkan izin penggunaannya oleh Badan POM dengan masa kedaluwarsa enam bulan. Namun, tambah Bambang, vaksin batch 1 yang akan kedaluwarsa itu telah habis untuk disuntikan kepada kelompok prioritas.

“Untuk vaksin batch 1 yang akan memasuki kedaluwarsa itu adalah vaksin yang telah jadi dan diproduksi langsung oleh Sinovac. Vaksin batch 1 itu dosisnya sudah habis untuk vaksinasi tahap pertama bagi garda terdepan seperti tenaga kesehatan,” ujar Bambang sebagaimana dikutip dari laman Infopublik.id.

Baca Juga: Benarkah Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah? Ini Jawaban Profesor Zubairi

Hal senada disampaikan Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu yang mengatakan informasi vaksin Sinovac kedaluwarsa tersebut benar dan pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut dari BPOM dan Bio Farma.

Namun vaksin kedaluwarsa tersebut merupakan vaksin Sinovac pengiriman pertama dan kini vaksin tersebut seluruhnya sudah terpakai, disuntikkan pada tenaga kesehatan sebagai sasaran awal vaksinasi.

"Itu benar expired-nya itu di 25 Maret, itu sudah selesai dipakai jadi sudah enggak ada lagi vaksin itu karena tenaga kesehatan malah melebih dari target jadi sudah tidak ada lagi itu,” ujarnya dalam tayangan Youtube Ombudsman, Senin 15 Maret.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca, Sebut Efek Sampingnya Ringan dan Sedang

Kemudian hari ini, Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa enam bulan ini merupakan masa simpan (Shelf Life) vaksin COVID-19.

“Seperti yang kita ketahui bahwa semua vaksin COVID-19 adalah vaksin yang jenisnya baru. Sehingga masa simpan yang diterbitkan akan sesuai dengan data-data yang ada,” kata Nadia melalui keterangan resmi secara virtual Selasa 16 Maret.

Seperti diketahui, Indonesia menerima sebanyak 1,2 juta dosis vaksin pada awal Desember 2020 dan pada akhir Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi. Tiga juta dosis vaksin ini diproduksi antara September hingga November 2020.

Baca Juga: Akhirnya BPOM Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac untuk Lansia diatas 60 Tahun

Data yang diterima Badan POM saat mengkaji untuk penggunaan darurat vaksin Sinovac ini baru tiga bulan. Sehingga masa simpan yang dikeluarkan Badan POM adalah selama enam bulan untuk vaksin produksi Sinovac dengan merek Coronavac, terhitung sejak masa produksi vaksin tersebut.

“Jadi tidak ada percepatan dari Badan POM terkait masa simpan vaksin dan tidak berdasarkan informasi yg disampaikan produsen vaksin. Sehingga berdasarkan data tersebut, masa simpan vaksin yang 1,2 juta dosis tersebut itu akan dinyatakan berakhir masa simpannya pasa 25 Maret 2021,” lanjutnya.

Sedangkan vaksin yang 1,8 juta masa simpannya akan habis pada Mei 2021.

Baca Juga: Kasus Mutasi Baru Virus Corona B117 Ditemukan di Karawang, Jawa Barat, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Lebih lanjut, Nadia menegaskan baik vaksin yang 1,2 juta maupun yang 1,8 juta sudah tidak ada lagi di fasilitas kesehatan karena sudah habis digunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan dan sebagian petugas pelayanan publik.

“Kemenkes sendiri mengikuti keputusan dari Badan POM sejak awal dan kami menjaga penggunaan vaksin Coronavac sesuai dengan masa simpan yang disampaikan Badan POM. Sejauh ini masih sesuai penggunaannya,” pungkas Nadia. ***

Editor: Sutrisno

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler